Menurut pakar kesehatan pencernaan dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, FINASIM, penyakit asam lambung pada dasarnya tidak bisa sampai menimbulkan kematian.
Kematian mendadak yang dialami Elsa bisa saja dipicu oleh berbagai faktor penyebab lain, tumpang tindih dengan riwayat asam lambung yang dimilikinya. Pemicu lainnya yakni seperti serangan jantung, kelainan irama jantung, atau juga karena tersedak sehingga mengganggu jalan napas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kondisi ini juga dipicu oleh gangguan pada pembuluh darah di otak. "Intinya ada faktor lain yang mendasarinya, bukan karena asam lambungnya naik saja lalu meninggal begitu," tutur dr Ari kepada detikHealth.
Terkait keluhan sesak napas dan nyeri dada yang dialami oleh Elsa, dr Ari menjelaskan bahwa kondisi ini memang bisa saja diakibatkan oleh asam lambung yang naik. Namun seperti disebutkan sebelumnya, kondisi ini multifaktor sehingga penyebabnya bisa bermacam-macam.
"Jadi asam lambungnya naik, lalu sesak napas dan rasanya seperti tercekik begitu kan. Bisa memang, apalagi kalau pasien panik, itu asamnya makin naik. Banyak faktornya," tutur dr Ari.
Elsa dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat di Palembang pada Sabtu (6/5) silam. Sebelumnya ia mengeluh nyeri dada dan sesak napas sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit. Di UGD, Elsa sempat mendapatkan pertolongan namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Menurut ayah Elsa, Dwi Sayahrial (47), dokter mengatakan putrinya terkena asam lambung yang membuat napasnya sesak.
Baca juga: Kata Dokter Soal Kaitan Penyakit Asam Lambung dengan Gigi Sensitif
(ajg/vit)











































