Sejauh ini kondisi tersebut hanya dipicu oleh kelebihan berat badan saat hamil atau riwayat medis sang ibu, itupun sebatas baru dugaan.
Namun penelitian terbaru yang dilakukan Mount Sinai Hospital, University of Toronto dan St Michael's Hospital, Toronto baru-baru ini mengungkap ada faktor baru di balik diabetes gestasional yang tak disangka-sangka sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti mendasarkan temuan ini dari pengamatan terhadap 555.911 ibu yang melahirkan di Toronto dalam kurun tahun 2002-2014. Mereka juga mempertimbangkan suhu rata-rata selama 30 hari sebelum si ibu hamil menjalani tes untuk mengetahui risiko diabetes gestasionalnya, yang biasanya dilakukan saat usia kandungannya memasuki 27 pekan.
Ternyata, terjadi peningkatan prevalensi diabetes gestasional jika cuaca menjadi lebih hangat beberapa saat menjelang pemeriksaan.
Rinciannya, ketika suhunya mencapai di atas 24 derajat Celcius, diperkirakan 77 persen ibu hamil di Toronto didiagnosis dengan diabetes gestasional. Demikian seperti dilaporkan ABC News.
Sebaliknya ketika suhu udara menjadi sangat rendah, berkisar -10 derajat Celcius, hanya 4,6 persen ibu hamil yang didiagnosis kondisi tersebut.
Baca juga: Bumi Makin Panas, Jumlah Pengidap Diabetes Diperkirakan Meningkat
Menanggapi studi ini, Dr David Hackney dari Maternal Fetal Medicine, UH Cleveland Medical Center mengatakan, "Ketika suhunya berubah menjadi lebih tinggi, mungkin mereka lebih malas keluar rumah sehingga menurunkan metabolisme yang kemudian bisa memicu diabetes gestasional."
Yang pasti kondisi ini tak dapat diremehkan mengingat diabetes gestasional kerap dikaitkan dengan berbagai komplikasi, seperti janin yang membesar dalam janin sehingga menyulitkan persalinan atau mendorong dilakukannya operasi caesar.
Bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional juga dikhawatirkan memiliki risiko tinggi untuk mengalami gangguan metabolisme saat dewasa kelak.
Sedangkan bagi ibunya, diabetes gestasional dapat meningkatkan risikonya terserang diabetes tipe 2, bahkan bertahun-tahun setelah melahirkan.
Baca juga: Hadapi Fenomena Equinox, Perlukah Mandi Air Dingin Sesering Mungkin? (lll/vit)











































