Bisa Dicoba, Strategi Sederhana untuk Redakan Cemas

Bisa Dicoba, Strategi Sederhana untuk Redakan Cemas

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Kamis, 01 Jun 2017 11:10 WIB
Bisa Dicoba, Strategi Sederhana untuk Redakan Cemas
Ilustrasi cemas (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Cemas yang dialami seseorang bukan tak mungkin membuat konsentrasi buyar. Nah, untuk meredakan cemas yang dirasakan, ada strategi yang bisa dilakukan.

Diungkapkan salah satu pendiri Anxiety and OCD Treatment Center of Ann Arbor di Michigan, Laura Lokers, dalam mengatasi kecemasan, proses ironis yang bisa terjadi adalah semakin seseorang mencoba mengendalikan kecemasannya, rasa cemas itu justru makin terasa.

Lokers, yang juga pekerja sosial berlisensi kerap meminta pasiennya tidak melakukan teknik relaksasi dan justru memintanya mengamati situasi. Ia mengatakan, strategi ini bisa dilakukan seperti Anda tengah melakukan eksperimen sains. Caranya, lihatlah sekitar Anda dan tanyakan pada diri sendiri bagaimana kecemasan yang dirasakan, seberapa cepat detak jantung Anda, kemudian tulis jawaban dengan skala 1-10. Kemudian, cek kembali apa yang Anda rasakan tiap menit ke depan dan lihat apakah ada perubahan pada skor tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Depresi Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Kanker

"Cara ini bisa terlihat simpel tapi sebenarnya ini teknik yang luar biasa. Sebab, dengan fokus pada jawaban, sebenarnya Anda sedang melibatkan korteks prefrontal atau pusat logika di otak, yang mengalihkan energi dari amygdala yang merupakan pusat emosi di otak," tutur Lokers kepada Today.

Ketika seseorang panik atau cemas, amygdala akan lebih banyak mengambil kontrol. Inilah yang menyebabkan orang sering tidak bisa berpikir jernih ketika mereka cemas. Lokers menambahkan, secara logika orang bisa sadar jika mereka tidak dalam kondisi bahaya. Namun, mereka sulit mewujudkan pemikiran logis itu ketika berada dalam situasi yang mencemaskan.

"Dengan mengajukan pertanyaan sederhana seperti tadi, otak bisa memperlambat dan mengalihkan energi dari kepanikan yang dirasakan. Seperti saat Anda meeting dan cemas, tanyakan apa buktinya jika Anda sekarang dalam kondisi yang membahayakan? Apakah Anda akan diserang secara fisik jika melakukan kesalahan, atau mungkin dipecat? Sebetulnya, bisa saja yang dirasakan hanyalah malu dan tidak nyaman," tambah Lokers.

Ketika cemas mulai dirasa, Lokers menekankan pentingnya melakukan trik yang dapat 'menipu' otak dari situasi panik dengan mengajukan pertanyaan sederhana dan melibatkan korteks prefrontal. Sebab, kata Lokers, otak dirancang untuk bertahan hidup, bukan untuk kualitas hidup.

Sehingga, penting melawan naluri alami dengan berbagai cara demi menyeimbangkan kegelisahan yang dirasa, terutama bagi mereka yang cenderung bersikap waspada berlebihan.

Baca juga: Cemas Dikit Jangan Langsung Minum Obat, Atasi dengan 5 Trik Simpel Ini

(rdn/up)

Berita Terkait