Dokter sebetulnya tidak menyarankan praktik tato mata tersebut karena memiliki risiko tinggi menimbulkan komplikasi. Menurut dokter seseorang bisa saja mengalami kejadian terganggunya fungsi penglihatan hingga kebutaan.
Baca juga: Seram atau Menarik? Ini Potret Orang-orang yang Menato Matanya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tahukah Anda bahwa praktik tato mata sendiri sebetulnya sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala. Filsuf sekaligus ahli bedah Galen pernah menulis dalam catatannya pada tahun 150 Masehi prosedur untuk mewarnai iris mata.
Namun berbeda dari tren tato mata modern, prosedur mewarnai iris pada zaman dulu hanya bersifat kosmetik dilakukan pada pasien yang sudah mengalami kebutaan karena katarak, glaukoma, atau hal lainnya. Caranya dengan membakar permukaan mata memakai pisau yang sudah dipanaskan, lalu kemudian diberi pewarna.
Dikutip dari BBC pada Kamis (8/6/2017), teknik pewarnaan mata oleh Galen tersebut populer sampai pada abad ke-19 di mana orang-orang mulai berpindah menggunakan jarum hingga sekarang.
Baca juga: Tattboy Holden, Pria dengan Tato di Sekujur Tubuh, termasuk Matanya (fds/up)











































