Menanggapi hal ini, menurut psikolog dari Tiga Generasi, Sri Juwita Kusumawardhani MPsi, untuk meminimalisir rasa iri atau kesedihan di hati, sebaiknya menghindari hal tersebut, apalagi jika kondisinya baru saja putus cinta.
Baca juga: Sisi Psikologis di Balik Pasangan yang Menikah Terlalu Muda
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wita mengatakan rasanya mustahil apabila ada orang mengunggah sesuatu tentang atau kesusahan dirinya sendiri. "Nggak ada orang itu posting sesuatu yang menyusahkan tentang dirinya. Aku sendiri kalau posting aku selalu bilang hubunganku itu mostly happy, kebanyakan bahagianya tapi bukan berarti nggak ada kerikil-kerikilnya," ucap Wita.
"Tapi kan itu nggak kita posting di social media, kalau kita lagi ribut, lagi bertengkar, atau beda pendapat apa di-posting, kan nggak mungkin," tambahnya.
Hal tersebut, imbuh Wita ibarat gunung es, yang terlihat hanya bagian ujungnya saja, artinya pengorbanan dan perjuangan mereka untuk mendapatkan kemesraan tersebut tidak kita lihat.
"Kita juga nggak tahu jadinya, apakah mereka dengan mudah atau nggak sih untuk dapat kemesraan itu," kata Wita.
Baca juga: Usia Ideal untuk Menikah Menurut Psikolog
(hrn/up)











































