Meskipun Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti kerap mengajurkan konsumsi ikan, namun tetap saja ada sejumlah kekhawatiran seperti munculnya alergi jika memakan ikan setiap harinya. Tetapi, apakah benar?
Menurut dr Yustina Anie Indriastuti, MSc, SpGK, dalam wawancara bersama detikHealth, sebenarnya kekhawatiran seperti itu tidak perlu ditakutkan. Sebab, alergi itu sendiri sebenarnya bukan dimunculkan dari seberapa besar frekuensi makanan tersebut dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alergi tergantung dari orang, yang terpenting memerhatikan gizi seimbang," terang dokter yang akrab disapa dr Yustina tersebut. Tetapi, dijelaskan olehnya, memang ada orang-orang tertentu yang tidak bisa mengonsumsi ikan secara rutin.
Ikan memang memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan jenis protein hewani lainnya. Di samping harganya yang lebih ekonomis, ikan juga lebih rendah kolesterol dan memiliki kandungan antioksidan yang bisa mencegah kanker.
Meskipun protein hewani bisa diperoleh dari ikan namun bukan berarti protein hewani lainnya menjadi tidak boleh dikonsumsi. "Makannya bervariasi, kalau makan ikan terus juga bosan kan? Kecuali, untuk orang tua, daging dengan tekstur keras kan memang harus dikurangi, sebaiknya konsumsi ikan," pungkas wakil ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PGMI) itu.
Baca Juga: Makan Ikan Saat Hamil Bikin Bayi Kelak Cacingan? Itu Mitos!
(ajg/ajg)











































