Seperti disampaikan dokter spesialis penyakit dalam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Ukrida, dr Marshell Tendean, DPCP, kalium memiliki fungsi penting salah satunya yakni sebagai pengatur kelistrikan tubuh.
"Jadi di dalam tubuh itu ada arus listrik yang harus dijaga. Termasuk kelistrikan jantung. Dalam kondisi elektrolit normal, semua fungsi tubuh akan berjalan dengan baik. Kalau tidak, bisa terganggu," ujar dr Marshell kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Marshell menjelaskan ketika kelistrikan tubuh terganggu, misalnya di otak, maka kerja otak bisa terganggu. Orang tersebut bisa mengalami gangguan kesadaran.
"Lalu misalnya kelistrikan otot yang terganggu, maka bisa terjadi gangguan sinyal. Pasiennya nanti bisa jadi sulit bergerak, sebagian besar kram," imbuhnya.
Hipokalemia alias menurunnya kadar kalium darah kurang dari normal memang kerap menimbulkan berbagai gejala. Di antaranya yakni lemas, kejang otot, halusinasi, kembung, hingga muncul gangguan kesadaran. Semua bergantung pada faktor penyebab dan kondisi masing-masing pasien.
Kadar normal kalium dalam darah yakni 3,5-5 mEq/L, dr Marshell menyebutkan jika kadar kalium seseorang berada di bawah angka 2,5 mEq/L, maka kondisi tersebut bisa dikatakan cukup berat dan mengancam jiwa.
Baca juga: Perlu Tahu, Ini Penyebab Hipokalemia Seperti Dialami Boni Hargens
(ajg/fds)











































