Inilah yang sedang dialami Jepang saat ini. Setidaknya menurut sebuah riset terbaru yang dilaporkan BBC.
Secara mengejutkan, studi tersebut mengatakan bahwa hampir separuh orang Jepang yang memasuki usia 30 tahun (43 persen) mengaku masih virgin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar responden pria mengaku tak tertarik lagi pada jalinan cinta atau hubungan seks karena mereka merasa minder dan takut pada wanita. Sebaliknya, wanita Jepang mengira para pria di sana sudah tidak ingin mengajak lawan jenisnya berkencan karena lebih praktis jika menonton film biru lewat internet atau menggunakan boneka seks.
Baca juga: Rendah Diri dan Tidak Pede Bikin Pria Lampiaskan Hasrat Seks dengan Boneka
Saking masifnya pergeseran kultur ini, akibatnya Ministry of Health, Labour and Welfare Jepang melaporkan bahwa jumlah kelahiran di Jepang turun secara drastis untuk pertama kalinya pada tahun lalu, yaitu di bawah satu juta kelahiran.
Bahkan National Institute of Population and Social Security Research memprediksi jumlah populasi Jepang yang saat ini berada di angka 127 juta bisa saja drop sebanyak 40 juta orang di tahun 2065.
Dan bila dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki angka kelahiran di bawah rata-rata seperti AS, China, Denmark dan Singapura, maka Jepang disinyalir akan menjadi yang terburuk.
Baca juga: Gaya Hidup Cewek Jepang, Pemicu Beralihnya Pria Pada Boneka Seks
Survei berskala nasional yang dilakukan National Institute of Population and Social Security Research tahun ini juga mengungkap hampir seperempat pria di Jepang yang berusia 50 tahun dilaporkan belum menikah. Begitu juga dengan satu dari tujuh wanita di Jepang berusia sama.
Tren ini ditengarai muncul karena rendahnya tekanan sosial untuk menikah, di samping adanya kekhawatiran di bidang finansial mengingat biaya hidup di Jepang tergolong paling tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Baca juga: Pria-pria Ini Pilih Melampiaskan Hasrat Seks dengan Boneka
Bersamaan dengan itu, beberapa waktu lalu New York Post mengabarkan, setiap tahunnya sebanyak dua ribu boneka seks terjual habis di Jepang, tak peduli meski harganya dibandrol mulai dari 6 ribu US dollar atau setara dengan Rp 80 juta.
"Mereka terlihat sangat nyata sekarang dan rasanya seperti menyentuh kulit manusia. Lebih banyak pria membelinya karena mereka merasa bisa benar-benar berkomunikasi dengan boneka itu," ujar Hideo Tsuchiya, manager pembuatan robot seks di Orient Industry, Jepang. (lll/up)











































