Folikulitis adalah istilah medis untuk iritasi dan peradangan pada folikel atau kantong rambut. Penyebabnya antara lain teknik mencabut rambut ketiak yang salah sehingga rambut tumbuh terbalik, menusuk ke dalam kulit.
"Mencabut memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya in grown hair, atau rambut yang tumbuh ke dalam sehingga menyebabkan ketiak menjadi tidak rata dan sering terjadi infeksi yang disebut folikulitis," kata dr Eddy Karta, SpKK dari EDMO Clinic Jakarta Selatan.
Baca juga: Sering Gatal-gatal di Ketiak? Cek di Sini Penyebabnya
Gejala folikulitis antara lain rasa gatal di bagian ketiak dan muncul ruam berwarna kemerahan. Di sekitar ketiak juga akan muncul benjolan kecil mirip jerawat atau bisul kecil yang berisi nanah.
Bercak ruam merah yang muncul di sekitar ketiak akan terasa gatal namun sakit ketika digaruk. dr Eddy mengatakan sensasi seperti terbakar juga kadang muncul menyerti folikulitus.
Meski begitu, dr Laksmi Duarsa SpKK mengatakan folikulitis tidak boleh dipencet. Jika dipencet, maka justru menyebabkan koreng dan infeksi berisiko menyebar.
Baca juga: Digaruk Bikin Infeksi, Begini Atasi Gatal Tak Tertahankan
"Benjolan ini sebaiknya tidak dipencet, karena bisa makin membesar, bahkan menjadi bisul. Dan selama masih ada benjolan, usahakan areanya tetap kering dan lembab, tapi jangan pakai deodoran dulu," ucap dr Laksmi beberapa waktu lalu.
![]() |
Folikulitis sendiri biasanya disebabkan oleh bakteri, terutama bakter Staphylococcus aureus. Kondisi folikulitis ringan tidak membutuhkan penanganan khusus dan bisa sembuh sendiri.
Namun jika benjolan folikulitis makin besar atau makin banyak, dr Eddy menyarankan agar memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat pengobatan. Biasanya, obat yang diberikan adalah salep atau krim untuk menjaga kebersihan ketiak dan antibiotik.
Baca juga: Lebih Berisiko Mana, Mencukur atau Mencabut Bulu Ketiak?
(mrs/up)