Lebih Berisiko Mana, Mencukur atau Mencabut Bulu Ketiak?

Jakarta - Ketiak licin adalah sebuah kebanggaan terutama bagi kaum perempuan yang gemar mengenakan busana 'you can see'. Ada banyak cara untuk melicinkan ketiak, mulai dari mencukur hingga mencabutnya. Mana yang lebih aman?

Dokter kulit dari EDMO Clinic Jakarta Selatan, dr Eddy Karta, SpKK menjelaskan bahwa mencabut rambut ketiak punya keuntungan yakni butuh waktu lebih lama baru rambut untuk tumbuh lagi. Saat rambut ketiak dicabut, folikel atau kantong rambut rusak sehingga rambut tidak akan langsung tumbuh.

Kerugiannya, bekas cabutan rambut bisa menyebabkan rasa gatal saat rambut mulai tumbuh. Bahkan yang lebih buruk, bisa menyebabkan infeksi.

"Mencabut memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya in grown hair, atau rambut yang tumbuh ke dalam sehingga menyebabkan ketiak menjadi tidak rata dan sering terjadi infeksi," dr Eddy saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (12/11/2014).

Saat dicabut, rambut ketiak akan meninggalkan lubang di permukaan kulit. Lubang tersebut menjadi pintu masuk bagi kuman penyebab infeksi, sehingga timbul radang yang juga menyebabkan gatal-gatal.

Mencukur rambut ketiak relatif lebih aman dibandingkan dengan mencabut, namun tetap bisa memicu gatal-gatal. Ujung rambut yang tumbuh cenderung lebih runcing dan tebal, sehingga menusuk-nusuk kulit di lipatan ketiak.

Waxing, asalkan menggunakan teknik yang benar dan dilakukan oleh dokter yang berpengalaman tidak akan menyebabkan efek samping. Sama seperti mencabut, cara ini akan mengangkat rambut dari akarnya.

(up/vit)