"Basah ketiak karena panas dan pakaian yang tidak menyerap keringat itu normal," tandas dr Eddy Karta, SpKK dari EDMO Clinic Jakarta Selatan kepada detikHealth dan ditulis Rabu (12/11/2014).
Perlu diketahui bahwa kelenjar keringat sendiri ada dua macam, yaitu kelenjar ekrin dan apokrin. Keduanya berbeda dalam hal ukuran dan jenis keringat yang dihasilkan. Kelenjar ekrin terdapat di sekujur tubuh, sedangkan kelenjar apokrin lebih banyak ditemukan di ketiak dan selangkangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dokter yang juga staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM itu mengingatkan yang perlu diperhatikan adalah bilamana ketiak selalu basah, bahkan saat berada di ruangan yang bersuhu rendah sekalipun.
"Hal ini bersifat genetik atau bawaan. Pada beberapa orang sering terjadi ketidakseimbangan saraf autonom sehingga ketiak mudah sekali basah, meskipun saat di ruangan dingin. Dan ini akan bertambah parah bila orang tersebut stres, panik atau cemas," urainya.
Saat dihubungi secara terpisah, dr I Gusti Nyoman Darmaputra SpKK - D&I Skin Centre Denpasar mengungkapkan ketiak basah bisa terjadi karena berbagai faktor, di antaranya ukuran kelenjar yang lebih besar.
"Ada juga yang kelenjar keringatnya sangat sensitif sehingga memproduksi banyak keringat. Ada pula karena faktor stres yang disebabkan seseorang mempunyai ambang takut yang tinggi," urainya.
Lalu bagaimana mencegahnya? Menurut dr Eddy, solusinya perlu disesuaikan dengan penyebab ketiak basah itu sendiri. Jadi misal karena suhu ruangan yang tinggi, sebisa mungkin menghindari area panas.
"Bila karena takut atau cemas, mengontrol emosi menjadi salah satu hal penting," tuturnya.
Namun untuk pertolongan pertama, dr Eddy mengatakan antiperspiran bisa digunakan. Atau keringat di ketiak dilap kemudian baju yang sudah basah karena keringat diganti, agar keringatnya tidak teroksidasi dan terurai oleh bakteri dan menimbulkan bau badan.
"Tapi kalau produksinya (keringat) banyak, disuntik botox dapat melumpuhkan otot di kelenjar, sehingga menekan kelenjar keringat. Satu suntikan botox sendiri dapat bertahan hingga enam bulan, dan tak masalah jika ingin diulang di bulan selanjutnya," timpal dr Nyoman.
(lil/vit)











































