Tim peneliti dari George Washington University mengetahuinya setelah melihat komposisi bakteri dari 46 penis pria Uganda yang tak disunat dan terinfeksi HIV dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Diketahui, di penis para pria tersebut terdapat lebih banyak bakteri anaerob seperti Prevotella, Dialister, Finegoldia dan Peptoniphilus.
Baca juga: Kepala Mr P Terluka Saat Sunat, Seperti Apa Dampaknya Kelak?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semakin banyak bakteri di kulit penis maka akan semakin tinggi pula kemungkinan seseorang terkena HIV. Peneliti berhipotesis hal ini terjadi kemungkinan karena ketika banyak bakteri di penis maka sel darah putih juga akan lebih banyak tertarik ke sana, akibatnya HIV jadi mudah menumpang sel imun untuk kemudian masuk ke aliran darah.
"Bakteri tertentu mungkin saja menyebabkan respons inflamasi yang dapat menarik sel imun menumpuk di penis. Di sana sel imun itu akan terpapar oleh virus," kata salah satu peneliti Cindy Liu seperti dikutip dari Science News, Kamis (27/7/2017).
Menurut peneliti, pria yang pada penisnya terdapat bakteri anaerob 10 kali lebih banyak dari normal juga lebih berisiko terkena HIV 54-63 persen. Angka tersebut diambil setelah memperhitungkan faktor lain seperti penggunaan kondom dan jumlah pasangan seksual.
Cindy mengatakan untuk saat ini ia dan timnya akan menginvestigasi lebih jauh hubungan antara bakteri penis dan HIV. Ia berharap studi yang sudah dilakukan paling tidak bisa membantu para pria melindungi dirinya dari risiko infeksi HIV.
Baca juga: Anak Tiba-tiba Minta Sunat, Hanya Ikut-ikutan Teman Atau Memang Sudah Siap?
(fds/lll)











































