Petai atau Pakia speciosa merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang memiliki aroma khas. Biasanya, tanaman ini dipadukan ke dalam masakan atau dijadikan lalapan.
Ada kandungan mineral dan vitamin yang baik dari petai untuk kesehatan tubuh. Ekstrak dari polong dan biji petai mengandung polifenol, fitosterol, dan flavonoid total yang tinggi. Kendati demikian, konsumsi petai dalam jumlah tinggi bisa memberikan dampak buruk bagi ginjal.
Petai Bisa Bikin Ginjal Rusak?
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr Inggrid Tania menyarankan masyarakat untuk tidak berlebihan saat mengonsumsi petai. Jika dikonsumsi setiap hari dengan jumlah berlebihan, dalam jangka panjang petai bisa mengganggu kesehatan ginjal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa picu kerusakan ginjal kalau makan petai setiap hari dan berlebihan. Kalau hanya sekali-kali berlebihan, misalnya di satu hari, itu paling efeknya hanya kembung, banyak gasnya," jelasnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Menurutnya kondisi ini amat sangat jarang, sebab hanya sedikit orang yang tahan makan petai setiap hari secara berlebihan. Adapun batasan orang bisa makan petai adalah maksimal tiga sendok makan penuh dalam sehari.
Kendati demikian, dr Inggrid menekankan hal ini sebagai kehati-hatian dalam mengonsumsi petai.
"Mengkonsumsi berlebihan sampai tiap hari dalam jangka waktu lama itu berbahaya. Jadi kalau mau sering, seminggu tiga kali, itu tidak akan memicu kerusakan ginjal," tutur dia.
Manfaat Petai untuk Kadar Gula Darah dan Pencernaan.
Jika dikonsumsi dalam batas normal, petai justru dinilai baik untuk pengidap diabetes.
"Petal ini kaya akan zat-zat antioksidan, polifenol, dan zat-zat aktif yang terkandung dalam petai ini membantu tubuh kita agar bisa meregulasi gula darah," kata dr Inggrid
Hal ini berarti, orang-orang dengan diabetes melitus dan kencing manis akan mendapat manfaat dari mengonsumsi petai. Makanan ini juga bisa membantu menurunkan kadar gula darah dengan berbagai mekanisme. Misalnya, dengan menurunkan enzim alfa glukosidase. Selain itu, petai juga memberi dampak baik pada sistem pencernaan.
"Petai juga kaya akan kandungan serat, dan membantu memperlancar sistem pencernaan," lanjut dia.
(elk/kna)











































