Hal ini disampaikan oleh Ric Price, Profesor pengobatan tropis dari University of Oxford, saat acara 6th Eijkman International Conference, Selasa (1/8/2017), Pegangsaan Timur, Jakarta.
Baca juga: Parasit Malaria Super Ancam Program Kesehatan Global
Meskipun seluruh dunia telah mengalami penurunan angka malaria yang cukup baik, namun dari total penyebarannya India dan Indonesia masih menjadi negara dengan ancaman malaria yang mengundang perhatian di antara negara Asia lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kurangnya kualitas obat yang ada membuat pengobatan untuk penyakit ini masih kurang baik. "Bahkan ada obat palsu, harus dipastikan obat yang diberikan berkualitas," ujar Prof Price.
Ditambah kontrol yang dilakukan untuk mencegah penyebaran parasit malaria plasmodium vivax dengan kelambu dan obat semprot dinilai masih kurang efektif. Dari segi diagnosis penyakit malaria pun menurut Prof Price masih dilakukan dengan kurang baik.
Din Syafruddin dari Eijkman Institute for Molecular Biology, berkomentar pencegahan untuk malaria sendiri memang sudah menjadi isu yang penting bagi Indonesia. Pembasmi nyamuk yang menjadi penyebar malaria sebetulnya sudah banyak dijual dipasaran "tapi kami masih sedang melakukan pengembangan formula," tuturnya.
Baca juga: Kenali, Stadium Parasit Malaria Saat Berada di Tubuh Manusia
(wdw/fds)











































