Parasit Malaria Super Ancam Program Kesehatan Global

Parasit Malaria Super Ancam Program Kesehatan Global

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 03 Feb 2017 08:32 WIB
Parasit Malaria Super Ancam Program Kesehatan Global
Foto: thinkstock
Jakarta - Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi bersumber nyamuk yang cukup berbahaya. Akan tetapi, infeksi malaria memiliki pengobatan yang cukup ampuh dengan terapi artemisinin.

Kekhawatiran muncul setelah adanya parasit malaria super yang kebal terapi artemisinin. Nicholas White, profesor di Oxford University, Inggris sekaligus peneliti dari Mahidol University, Thailand, mengatakan tahun lalu ditemukan adanya kasus malaria yang kebal obat di Thailand, Laos dan Kamboja.

"Kita berlomba dengan penyebaran malaria yang kebal obat. Solusi harus ditemukan sebelum parasit super ini menyebar ke bagian lain dunia," tutur White, dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Seorang Wanita Meninggal Akibat Infeksi Bakteri Kebal Obat

"Jika malaria super ini menyebar sampai India dan Afrika, maka program pengontrolan malaria global yang sudah berlangsung terancam gagal," tambahnya lagi.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Lancet Infectious Diseases, peneliti mengambil sampel darah dari pasien malaria di tiga negara tersebut. Hasil penelitian menemukan adanya mutasi pada parasit malaria yang dinamakan PfKelch13 C580Y.

Mutasi pada parasit ini membuatnya kebal terhadap artemisinin, pengobatan utama yang diberikan pada pasien malaria. Oleh karena itu, peneliti menyebut penyebaran malaria yang mengandung mutasi ini harus ditekan.

Data WHO menyebut lebih dari setengah populasi dunia terancam infeksi malaria. Meski jumlah kasus terus menurun, namun statistik menyebut sekitar 420.000 orang mati tiap tahunnya akibat malaria.

Malaria juga diketahui lebih rentan menyerang anak berusia di bawah 5 tahun dan tinggal di negara miskin seperti negara-negara di sub-sahara Afrika.

Baca juga: Sukses Eliminasi Malaria, Begini Cerita Dinkes Kabupaten Aceh Barat Daya


(mrs/up)

Berita Terkait