Dilaporkan oleh Medical Daily, sang wanita diketahui terkena bakteri carbapenem-resistant enterobacteriaceae yang memiliki enzim New Delhi metallo-beta-lactamase (NDM). Tidak ada obat di pasar yang bisa mengobati jenis bakteri ini sehingga akhirnya sang pasien dengan tubuh yang juga sudah tua 'menyerah' tidak kuat melawan infeksi.
Baca juga: Tak Patuh Minum Antibiotik Bisa Bikin Bakteri Resisten? Simak Alasannya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman resistensi oleh bakteri akibat penggunaan antibiotik yang tidak bertanggung jawab memang disebut sebagai ancaman terhadap kesehatan global. Kasus seperti yang dialami sang wanita bukan pertama kalinya terjadi dan belakangan menurut ahli jumlahnya semakin meningkat.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) bila kondisi ini dibiarkan pada tahun 2050 penyakit yang kebal obat dapat membunuh sekitar 10 juta orang per tahun. Korban terbanyak akan datang dari populasi di Asia akibat penyakit seperti tuberkulosis dan malaria.
Oleh sebab itu kini beberapa studi yang dilakukan peneliti di seluruh dunia fokus untuk mengembangkan sebuah jenis antibiotik baru. Layaknya sebuah perlombaan mana yang akan lebih dahulu berkembang, kekebalan bakteri atau sebuah obat baru.
Baca juga: Seram! Begini Kondisi Dunia Bila Semua Bakteri Kebal Obat
(fds/vit)











































