Sering Ngompol seperti Nunung Srimulat? Teknologi Ini Bisa Membantu

Sering Ngompol seperti Nunung Srimulat? Teknologi Ini Bisa Membantu

Suherni Sulaeman - detikHealth
Kamis, 03 Agu 2017 08:03 WIB
Sering Ngompol seperti Nunung Srimulat? Teknologi Ini Bisa Membantu
Sering ngompol seperti Nunung, terapi dengan laser bisa membantu atasi masalah itu. Foto: Nunung (Hanif/detikhot)
Jakarta - Kencing di celana atau ngompol tak hanya dialami anak-anak. Pada wanita dewasa pun bisa demikian, seperti halnya dialami oleh komedian Nunung Srimulat. Setiap kali tertawa, rasa ingin kencing itu tak dapat ditahannya hingga akhirnya Nunung ngompol di panggung.

Baca juga: Kerap Ngompol, Nunung Sulit Tahan Tertawa Saat Manggung

Ini dinamakan Stres Urinary Incontinence atau SUI yang menggambarkan kebocoran urin tanpa disadari selama aktivitas yang mampu meningkatkan tekanan perut seperti batuk, bersin, tertawa atau berolahraga. Kondisi ini disebabkan oleh hilangnya kekuatan di uretra karena struktur pendukung pelvis yang lemah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dari semua wanita dewasa sudah mengalami Stres Urinary Incontinence (SUI), batuk ngompol, bersin ngompol, ketawa ngompol," terang dr Ni Komang Yeni DS, SpOG atau yang akrab disapa dr Yeni, wakil ketua Perkumpulan Menopause Indonesia Cabang Jakarta Raya (PERMI RAYA).

Menurut dr Yeni, kondisi ini sudah amat mengganggu kualitas hidup seseorang. Apabila sudah demikian, dr Yeni menyarankan untuk melakukan terapi menggunakan laser.

Baca juga: Berbagai Penyebab Orang Dewasa Ngompol di Celana

"Yang paling mengganggu itu ngompol, yang lain bisa ditutupi. Tapi kalau udah ngompol, temen sebelahnya tahu. Jadi kualitas hidupnya harus diperbaiki. Dengan menggunakan laser treatment dia jauh lebih baik," ujar dr Yeni.

"Selain menggunakan laser, kita juga ada obat-obatan yang disuntik untuk memicu munculnya kolagen. Tapi tidak semua orang bisa disuntik, kalau ternyata dia diabet dan lain sebagainya, muncul juga luka yang lambat, proses infeksi," sambung dr Yeni.

Ternyata, dikatakan dr Yeni, beberapa pasien yang sudah melakukan terapi dengan laser, sebanyak 25 persen sudah fully resolved atau benar-benar sembuh.

"Pasien batuk, bersin, physical activitiy, lompat-lompat, naik tangga, semua di awal di sini. Tapi setelah pasien di treatment dia makin jarang. Tadinya ngompol sering banget, setiap hari ngompol, jadi berkurang," imbuh dr Yeni.

Baca juga: Meski Tak Mengancam Jiwa, Inkontinensia Tak Boleh Diremehkan

(hrn/up)

Berita Terkait