Baca juga: Kerap Ngompol, Nunung Sulit Tahan Tertawa Saat Manggung
Ini dinamakan Stres Urinary Incontinence atau SUI yang menggambarkan kebocoran urin tanpa disadari selama aktivitas yang mampu meningkatkan tekanan perut seperti batuk, bersin, tertawa atau berolahraga. Kondisi ini disebabkan oleh hilangnya kekuatan di uretra karena struktur pendukung pelvis yang lemah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Yeni, kondisi ini sudah amat mengganggu kualitas hidup seseorang. Apabila sudah demikian, dr Yeni menyarankan untuk melakukan terapi menggunakan laser.
Baca juga: Berbagai Penyebab Orang Dewasa Ngompol di Celana
"Yang paling mengganggu itu ngompol, yang lain bisa ditutupi. Tapi kalau udah ngompol, temen sebelahnya tahu. Jadi kualitas hidupnya harus diperbaiki. Dengan menggunakan laser treatment dia jauh lebih baik," ujar dr Yeni.
"Selain menggunakan laser, kita juga ada obat-obatan yang disuntik untuk memicu munculnya kolagen. Tapi tidak semua orang bisa disuntik, kalau ternyata dia diabet dan lain sebagainya, muncul juga luka yang lambat, proses infeksi," sambung dr Yeni.
Ternyata, dikatakan dr Yeni, beberapa pasien yang sudah melakukan terapi dengan laser, sebanyak 25 persen sudah fully resolved atau benar-benar sembuh.
"Pasien batuk, bersin, physical activitiy, lompat-lompat, naik tangga, semua di awal di sini. Tapi setelah pasien di treatment dia makin jarang. Tadinya ngompol sering banget, setiap hari ngompol, jadi berkurang," imbuh dr Yeni.
Baca juga: Meski Tak Mengancam Jiwa, Inkontinensia Tak Boleh Diremehkan
(hrn/up)











































