Danxia Yu dari Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, mengatakan risiko kanker paru meningkat 14 persen pada orang-orang yang doyan mengonsumsi makanan berlemak. Risiko bertambah besar 15 persen jika memiliki kebiasaan merokok.
Baca juga: Trik Ini Mampu Mengatasi Kecanduan Makanan Berlemak
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian dilakukan dengan mengalanisis 10 studi dari Amerika Serikat, Eropa dan Asia, dengan total partisipan lebih dari 1,4 juta. Penelitian dilakukan selama 9 tahun dan ditemukan sekitar 18.822 partisipan yang mengalami kanker paru.
Peneliti lalu membandingkan pola diet partisipan dan membaginya menjadi 5 kelompok sesuai banyaknya konsumsi lemak. Hasil penelitian menyebut kelompok dengan konsumsi lemak terendah memiliki penurunan risiko sekitar 8 persen untuk mengalami kanker paru.
Baca juga: Bukan Cuma yang Manis-manis, Makanan Berlemak Juga Picu Diabetes
Studi yang dipublikasikan di Journal of Clinical Oncology ini juga menyebut risiko kanker paru bisa berkurang dengan mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh.
Mengomentari penelitian ini, Dr Nathan Berger dari University Hospitals Cleveland Medical Center mengatakan memang secara keseluruhan, mengurangi konsumsi lemak dapat menurunkan risiko terserang berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, hingga kanker.
"Tapi bukan berarti Anda harus membuang semua mentega dan daging ke tempat sampah. Cukup dengan mengurangi porsinya menjadi seminggu sekali sudah memiliki efek baik," tuturnya.
Baca juga: Satu Lagi Alasan untuk Menjauhi Makanan Berlemak (mrs/up)











































