Untuk mengatasi hal tersebut, sekelompok peneliti dari eGenesis dilaporkan berhasil menciptakan babi yang organnya bisa dipakai untuk transplantasi manusia. Babi telah dimodifikasi secara genetik sehingga DNA-nya aman dari virus.
Baca juga: Embrio Chimera Manusia-Babi Berhasil Diciptakan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah babi-babi pertama yang bebas dari Perv (porcine endogenous retroviruses -red)," kata salah satu peneliti Dr Luhan Yang seperti dikutip dari BBC, Jumat (11/10/2017).
Mengapa peneliti menggunakan babi? Alasannya karena secara ukuran organ babi mirip dengan organ manusia. Selain itu babi juga dapat diternak dalam jumlah besar sehingga memiliki potensi tinggi memenuhi permintaan pasar.
Dr Luhan mengatakan memang penelitiannya masih tahap awal. Setelah memastikan DNA para babi aman untuk transplantasi tantangan berikutnya adalah bagaimana supaya organ dapat diterima dengan aman minim reaksi penolakan dari sistem imun.
"Kami tahu kami punya visi besar sebuah dunia tanpa masalah kekurangan organ. Ini memang sangat menantang, tapi itu juga yang menjadi motivasi bagi kami untuk 'memindahkan gunung'," pungkas Dr Luhan.
Baca juga: Ilmuwan Tiongkok Lakukan Rekayasa Genetik Pada Embrio Manusia (fds/up)











































