Alasan Psikologis Diskon Sepatu Seperti di Grand Indonesia Selalu Diburu

Alasan Psikologis Diskon Sepatu Seperti di Grand Indonesia Selalu Diburu

Erika Kurnia - detikHealth
Rabu, 23 Agu 2017 16:57 WIB
Alasan Psikologis Diskon Sepatu Seperti di Grand Indonesia Selalu Diburu
Suasana di Arena Diskon Nike di GI (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta - Acara diskon besar-besaran produk pakaian olahraga bermerek, Nike, di Grand Indonesia Jakarta, baru-baru ini menuai kehebohan. Banyak foto memperlihatkan kekacauan yang dibuat oleh para pembeli yang rela datang ke bazaar Nike demi mendapatkan barang apa pun dengan harga miring.

Perilaku orang-orang saat mengetahui diskon gila-gilaan seperti untuk barang yang dianggap mewah seperti di bazaar Nike tersebut bukanlah sesuatu yang aneh. Banyak ilmuwan dan psikolog yang telah mempelajari psikologis di balik perilaku tersebut, dan berikut ini alasannya:

1. Potongan harga pada barang yang disukai memicu perasaan bahagia

Foto: Grandyos Zafna
Menurut ilmuwan konsumen James Mourey, dari DePaul University di Chicago, AS, melihat sesuatu yang Anda suka mengaktifkan 'nucleus accumbens'. Itu adalah pusat penghargaan di otak, yang dapat terangsang ketika konsumen melihat produk yang mereka sukai dengan harga yang mereka anggap pantas.

Baca juga: Hati-hati, Studi Ungkap Hobi Belanja Online Bisa Bikin Gemuk

"Mereka akan merasakan kepuasan super di nucleus accumbens. Dan mereka akan merasa sangat hebat," kata Mourey, seperti dikutip dari Dealnews, Rabu (23/8/2017).

2. Waktu penjualan dan jumlah produk terbatas ciptakan urgensi

Foto: Grandyos Zafna
"Sesuatu akan lebih diminati jika semakin dibatasi," kata Laura Brannon, seorang psikolog sosial dari Kansas State University. Brannon mencatat bahwa kesempatan yang terbatas untuk membeli barang dengan diskon besar membuat orang jadi lebih menginginkannya.

Jadi, dengan rentang waktu penjualan yang hanya seminggu, tak heran kalau orang-orang rela berbondong-bondong ke Grand Indonesia.

3. Promosi yang tersebar memicu antisipasi

Foto: Grandyos Zafna
Promosi yang tersebar di media sosial atau media tentang diskon gila-gilaan tersebut membuat orang lebih antisipasi untuk pergi ke lokasi dan mencari apa yang mereka mau. "Antisipasi tersebut bahkan bisa mengarah pada keinginan yang lebih," kata Brannon.

4. Sekadar untuk kesenangan

Foto: Grandyos Zafna
Berburu barang-barang mewah yang sedang dijual dengan potongan harga besar bisa menjadi kesenangan bagi beberapa orang. Alasan ini biasanya bukan murni karena konsumen membutuhkannya, melainkan hanya untuk mendapatkan kesenangan jika berhasil mendapatkannya.

"Pembeli bisa melakukannya karena alasan mereka merasa senang," pungkas Mourey.

Baca juga: Jangan Stres, Ini Trik Agar Belanja Lebaran Bisa Jadi Momen Intim Keluarga

Halaman 2 dari 5
Menurut ilmuwan konsumen James Mourey, dari DePaul University di Chicago, AS, melihat sesuatu yang Anda suka mengaktifkan 'nucleus accumbens'. Itu adalah pusat penghargaan di otak, yang dapat terangsang ketika konsumen melihat produk yang mereka sukai dengan harga yang mereka anggap pantas.

Baca juga: Hati-hati, Studi Ungkap Hobi Belanja Online Bisa Bikin Gemuk

"Mereka akan merasakan kepuasan super di nucleus accumbens. Dan mereka akan merasa sangat hebat," kata Mourey, seperti dikutip dari Dealnews, Rabu (23/8/2017).

"Sesuatu akan lebih diminati jika semakin dibatasi," kata Laura Brannon, seorang psikolog sosial dari Kansas State University. Brannon mencatat bahwa kesempatan yang terbatas untuk membeli barang dengan diskon besar membuat orang jadi lebih menginginkannya.

Jadi, dengan rentang waktu penjualan yang hanya seminggu, tak heran kalau orang-orang rela berbondong-bondong ke Grand Indonesia.

Promosi yang tersebar di media sosial atau media tentang diskon gila-gilaan tersebut membuat orang lebih antisipasi untuk pergi ke lokasi dan mencari apa yang mereka mau. "Antisipasi tersebut bahkan bisa mengarah pada keinginan yang lebih," kata Brannon.

Berburu barang-barang mewah yang sedang dijual dengan potongan harga besar bisa menjadi kesenangan bagi beberapa orang. Alasan ini biasanya bukan murni karena konsumen membutuhkannya, melainkan hanya untuk mendapatkan kesenangan jika berhasil mendapatkannya.

"Pembeli bisa melakukannya karena alasan mereka merasa senang," pungkas Mourey.

Baca juga: Jangan Stres, Ini Trik Agar Belanja Lebaran Bisa Jadi Momen Intim Keluarga

(up/up)

Berita Terkait