Dijelaskan Dr Sri Prihianti Gondokaryono SpKK, dari RS Pondok Indah, deteksi kanker kulit ini dilakukan dengan melihat perubahan abnormal pada kulit, yang menjurus pada kanker. Salah satu tanda yang paling mudah dan umum ditemukan adalah tahi lalat yang tak biasa.
Baca juga: Studi: Jumlah Tahi Lalat di Tangan Prediksi Risiko Kanker Kulit
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain melakukan Sakuri, Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) ini juga mengingatkan agar kita selalu melindungi kulit dari paparan sinar UV dengan menggunakan proteksi yang cukup dan memastikan kulit tetap sehat.
"Untuk menjaga kulit tetap sehat, kita disarankan untuk menggunakan tabir surya setiap kali akan beraktivitas di luar ruangan dalam waktu cukup lama di siang hari. Selain itu, perawatan kulit dan gaya hidup secara keseluruhan juga akan menjaga diri kita terhindar dari risiko kanker kulit," katanya, kepada detikHealth dalam acara peluncuran kampanye NIVEA #ILoveMyBody di Jakarta, Jumat (25/8/2017).
Baca juga: Jika Muncul 'Tahi Lalat' Seperti Ini, Waspadai Gejala Kanker Kulit (fds/fds)











































