dr Eyal Cohen dari The Hospital for Sick Children yang menangani kasus mengatakan penglihatan sang anak sudah mulai memburuk sejak 8 bulan lalu sebelum dibawa ke rumah sakit. Orang tua memberi tahu bahwa sang anak memiliki alergi makanan oleh karena itu dietnya dibatasi hanya makan kentang, babi, domba, apel, timun, dan sereal.
Baca juga: Beta-Karoten, Vitamin untuk Kesehatan Mata
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus defisiensi vitamin A umumnya terjadi dibagian dunia yang miskin, di mana ia menjadi penyebab utama kasus kebutaan. Orang-orang seperti anak ini yang dietnya sangat dibatasi juga berisiko tinggi mengalaminya (defisiensi vitamin A) dan defisiensi nutrisi lain," kata dr Cohen seperti dikutip dari Live Science, Rabu (4/10/2017).
dr Cohen menjelaskan vitamin A secara umum dibutuhkan oleh mata sebagai nutrisi agar sel-selnya bisa berfungsi dengan normal. Ketika terjadi kekurangan vitamin A maka kerja mata juga akan terganggu dan bisa berujung pada abnormalitas pada retina.
Untuk kasus sang anak, ia menerima terapi infus berisikan vitamin A dosis besar. Penglihatannya dilaporkan kembali membaik dalam jangka waktu enam minggu setelah mulai terapi.
Orang tua pun berjanji untuk memastikan bahwa anaknya mendapat asupan vitamin yang cukup sehari-hari. Bahan makanan yang diketahui merupakan sumber vitamin A yang baik di antaranya wortel, ubi, sayuran hijau, dan ikan.
Baca juga: Bisakah Mata Minus Dikurangi dengan Vitamin atau Suplemen? (fds/up)











































