Heboh Makam Berdarah, Begini Reaksi Kimia Tubuh Setelah Kematian

Heboh Makam Berdarah, Begini Reaksi Kimia Tubuh Setelah Kematian

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Selasa, 10 Okt 2017 10:04 WIB
Heboh Makam Berdarah, Begini Reaksi Kimia Tubuh Setelah Kematian
Ilustrasi: Thinkstock
Jakarta - Kabar tentang makam berdarah menghebohkan Balikpapan, Kalimantan Timur. Sebuah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bukit Damai Sentosa Sungainangka mengeluarkan cairan merah mirip darah.

Sejumlah kalangan meragukan bahwa cairan tersebut adalah darah. Pakar lingkungan menyebut, kandungan zat besi dalam tanah bisa membuat air di sekitarnya berwarna merah seperti darah.

Kemungkinan tanah makam digenangi darah sungguhan tentunya juga sangat kecil, apalagi jika darahnya berasal dari jenazah. Menyusul kematian, tubuh mengalami serangkaian reaksi kimiawi yang antara lain akan mengubah struktur darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika seorang manusia mengalami kematian, jantung berhenti berdenyut dan mengakibatkan sirkulasi darah terhenti. Darah yang tidak lagi mengalir akan menggumpal, lalu perlahan-lahan gravitasi akan membuatnya terkumpul di bagian tertentu dan menghasilkan lebam di permukaan kulit.

Baca juga: Penjelasan Ahli Ilmu Tanah Soal Heboh Makam Berdarah di Balikpapan

Sebuah makam di Balikpapan bikin heboh karena digenangi 'darah'Sebuah makam di Balikpapan bikin heboh karena digenangi 'darah' Foto: Internet


Dikutip dari BBC, munculnya lebam di permukaan kulit juga terjadi karena peran bakteri. Hemoglobin yang ada di sel-sel darah merah, oleh bakteri anaerob diubah menjadi sulfhaemoglobin yang memberi warna gelap dan menandakan berlangsungnya dekomposisi aktif.

Terhentinya sirkulasi darah juga menghentikan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Akibatnya, terjadi perubahan pH atau kadar keasaman tubuh. Perlahan, sel-sel tubuh mulai mengalami kerusakan.

Baca juga: Heboh Kabar Makam Berdarah di Balikpapan, Ini Faktanya

(up/up)

Berita Terkait