Lari ke Kantor Tak Bisa Asal-asalan, Ini Risikonya Jika Memaksakan Diri

Lari ke Kantor Tak Bisa Asal-asalan, Ini Risikonya Jika Memaksakan Diri

Erika Kurnia - detikHealth
Selasa, 17 Okt 2017 13:12 WIB
Lari ke Kantor Tak Bisa Asal-asalan, Ini Risikonya Jika Memaksakan Diri
Foto: thinkstock
Jakarta - Gaya hidup aktif seperti Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno, yang senang berlari, adalah hal yang positif untuk ditiru. Tapi berlari dengan kondisi tertentu bisa berisiko mencederai tubuh, khususnya bagian kaki.

Jansen Ongko, Ketua Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), mengatakan bahwa ketidaksiapan tubuh untuk berlari pada kondisi tertentu harus diperhatikan.

"Jadi, jangan langsung ikut-ikutan lari kalau tidak biasa berjalan kaki jauh, apalagi yang punya berat badan berlebih. Kalau tidak biasa aktif bergerak, risikonya bisa mencederai kaki," katanya kepada detikHealth, Selasa (17/10/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Tertantang untuk Lari ke Kantor? Saran Pakar, Biasakan Dulu Jalan Kaki

Menurutnya, persendian di kaki adalah bagian yang paling berisiko cedera ketika tidak siap berlari.

"Kalau enggak siap lari, akibatnya bisa ke kesehatan. Misal peradangan di lutut dan ankle (pergelangan kaki). Gangguan persendian di bagian itu yang paling sering," tutur Jansen saat ditemui di Fitness Embassy di Jakarta.

Tubuh yang bersiap berlari, menurut Jansen, adalah yang sudah terbiasa berjalan kaki paling tidak 10.000 langkah setiap hari. Selain itu, risiko berlari akan lebih minimal pada mereka yang memiliki berat badan ideal atau tidak mengalami kegemukan/obesitas.

Lari ke Kantor Tak Bisa Asal-asalan, Ini Risikonya Jika Memaksakan DiriFoto: thinkstock


Baca juga: Sandiaga: Gerakan Lari ke Kantor Disesuaikan Waktunya

(up/up)

Berita Terkait