Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan dari RS Permata Depok, dr Linda Herliana, SpTHT-KL, Mkes atau yang akrab disapa dr Linda, menjelaskan bahwa udara yang terhirup tidak serta merta bebas dari bakteri maupun jamur. Ketika udara yang terhirup tersebut masuk ke rongga hidung, maka bakteri dan jamur tersebut disaring oleh bulu-bulu dan ditangkap oleh selaput lendir yang ada di dalam rongga hidung.
Nah, faktor lingkungan berperan di sini. Ketika melakukan aktivitas di area yang berpolusi cukup tinggi, maka aktivitas selaput lendir pun cukup banyak. Sehingga ketika selaput lendir mengering, upil seola-olah banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demikian juga saat tidur, banyak hal yang menyebabkan 'produksi' upil meningkat. Misal pemakaian AC atau pemakaian seprai yang lama tidak dibersihkan, sehingga mengundang bakteri dan kawan-kawannya.
"Ketika bangun tidur banyak upil. Misal AC-nya kapan terakhir dibersihin ya, di AC itu kan juga ada jamur, debu, tungau. Atau saat kita tidur, di seprai, kapan ganti seprai atau selimut, tungau dan debu juga kan," kata dr Linda.
"Apapun yang terhirup, maka selaput lendir yang menangkap itu makin banyak, akhirnya upilnya seolah-olah makin banyak," pungkasnya.
Baca juga: Hidung Selalu Penuh Upil, Ini Dia Berbagai Kemungkinan Penyebabnya (hrn/up)











































