Ritual Menari dengan Mayat Diduga Jadi Penyebab Wabah Pes di Madagaskar

Ritual Menari dengan Mayat Diduga Jadi Penyebab Wabah Pes di Madagaskar

Firdaus Anwar - detikHealth
Jumat, 27 Okt 2017 12:37 WIB
Ritual Menari dengan Mayat Diduga Jadi Penyebab Wabah Pes di Madagaskar
Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat ini Madagaskar tengah diserang bawah penyakit menular pes. Sudah sekitar 100 orang meninggal dan menurut petugas kesehatan setempat sumbernya kemungkinan karena ritual tradisional famadihana yang secara harfiah berarti 'menari dengan mayat.'

Di Madagaskar kuburan orang-orang yang sudah meninggal kadang dibongkar kembali oleh kerabat untuk diganti kainnya, berdansa singkat, lalu dikembalikan ke liang kubur. Praktik famadihana ini masih dilakukan terutama di daerah tengah dataran tinggi pulau.

Baca juga: Dapat Rapor Merah untuk Penyakit Pes, Dinkes Jateng Keluhkan Penilaian WHO

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Willy Randriamarotia dari Kementerian Kesehatan Madagaskar mengatakan pes kemungkinan menular saat orang-orang bersentuhan dengan sisa jenazah yang terkontaminasi bakteri pemicu pes, Yersinia pestis.

"Bila seseorang yang meninggal karena pes dikebumikan lalu kemudian dibongkar kembali untuk famadihana, bakterinya masih ada dan bisa menulari siapa saja yang bersentuhan dengan jenazah," kata Willy kepada AFP dan dikutip dari Live Science, Jumat (27/10/2017).

Menurut lembar fakta Badan Kesehatan Dunia (WHO) ketika bakteri pes menginfeksi seseorang ia akan menyebabkan inflamasi pada kelenjar getah bening. Bila tidak segera diobati maka bakteri lama-lama menyebar ke paru dan bisa menulari orang lain lewat udara.

Wabah pes punya sejarah kelam karena penyakit ini diketahui pernah memusnahkan hampir setengah populasi Eropa. Wabah pes yang paling terkenal terjadi pada tahun 1346–1353 dan dijuluki 'The Black Death' karena kulit korban-korbannya yang menghitam akibat pendarahan.

Saat ini Pes sudah tidak terlalu mematikan karena dapat diobati dengan antibiotik. Namun tetap saja tidak boleh dianggap remeh karena terbukti di Madagaskar dari sekitar 1.200 kasus sejak awal Agustus 2017 sudah ada 100 orang yang meninggal.

Baca juga: Wabah Pes Misterius Tewaskan 94 Orang di Madagaskar

(fds/up)

Berita Terkait