Laporan penelitian, yang dilakukan oleh Academic Medical Centre in Amsterdam di Belanda, tersebut menunjukkan bahwa absen tidak bekerja kayawan karena sakit berkurang pada pekerja yang mandi air dingin 30 hari berturut-turut.
Meski studi ini menunjukkan bahwa mandi air dingin tidak mencegah seseorang terserang infeksi dan menyembuhkan penyakit, setidaknya memulai hari dengan ini bisa membuat orang lebih siap pergi bekerja, kata penelitian tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hadapi Fenomena Equinox, Perlukah Mandi Air Dingin Sesering Mungkin?
Studi ini dilakukan pada 3.000 partisipan, yang kemudian dibagi ke dalam empat kategori grup. Grup pertama diminta mandi seperti biasa, grup kedua dengan siraman air dingin selama 30 detik, grup ketiga dengan siraman air dingin 60 detik, dan grup keempat dengan 90 detik air dingin.
Mereka yang mandi dengan air dingin melaporkan bahwa kualitas hidup mereka cukup meningkat dengan perubahan gaya hidup tersebut. Bahkan hampir dua pertiga peserta tetap mempraktikkan mandi dengan air dingin setelah studi.
"Studi sebelumnya pada binatang menunjukkan bahwa paparan air dingin memicu tubuh untuk mengeluarkan beta-endorfin yang membuat penanganan sakit lebih mudah sehingga mendorong reaksi positif," kata peneliti.
Baca juga: Ada Aturannya, Langsung Mandi Saat Cuaca Panas Kurang Dianjurkan
(up/up)











































