Jakarta -
Demensia menjadi perbincangan setelah Malcolm Young, gitaris band rock ternama AC/DC meninggal dunia baru-baru ini. Malcolm pensiun dari band yang membesarkan namanya tersebut 3 tahun lalu karena mengidap demensia.
Sejatinya, demensia adalah kumpulan sindrom penurunan fungsi kognitif yang menyerang otak. Hal ini membuat pasien demensia mengalami kesulitan mengingat, mudah lupa, hingga sulit mengambil pertimbangan dan memahami bahasa.
Sebagian besar demensia sulit disembuhkan, namun bisa dicegah. Dikutip dari WebMD, setidaknya ada 4 jenis demensia berdasarkan penyebabnya. Apa saja?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sekilas Soal Demensia, Penyakit yang Menyerang Gitaris AC/DC
1. Demensia Alzheimer
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Demensia karena penyakit Alzheimer merupakan penyebab demensia paling umum. Para ahli masih mencari tahu apa penyebab pasti seseorang mengalami alzheimer.Secara ringkas, alzheimer diyakini terjadi karena adanya penggumpalan protein beta-amyloid. Penggumpalan protein ini menyebabkan otak dipenuhi plak dan menurunkan fungsinya.
Namun penelitian sudah membuktikan bahwa demensia merupakan salah satu ciri utama penyakit alzheimer. Kondisi ini biasanya ditandai dengan tidak mengingat nama anggota keluarga hingga yang paling buruk, mengalami penurunan kecerdasan mental menjadi seperti anak-anak.
Baca juga: Baru Kenalan Nama Langsung Lupa, Bisa Jadi Itu Gejala Demensia
2. Demensia vaskuler
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Demensia vaskuler adalah demensia yang terjadi karena adanya kerusakan pada pembuluh darah otak. Sekitar 15 sampai 20 persen pasien demensia diketahui mengalami demensia vaskuler.Demensia ini umum terjadi pada orang-orang yang sebelumnya pernah mengalami serangan stroke. Secara singkat, otak mengalami penurunan fungsi akibat kurangnya asupan oksigen dan nutrisi, karena terhambatnya aliran darah di otak.
Pasien demensia vaskuler juga biasanya mengalami kesulitan berjalan dan tingkat keseimbangan yang rendah.
Baca juga: Bisakah Demensia Sebabkan Kematian? Ini Penjelasan Pakar
3. Lewy body demensia
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Demensia karena lewy body merujuk pada penggumpalan protein yang terjadi di otak. Penggumpalan protein ini mengganggu kerja neuron otak yang membuat kemampuan memori, berpikir, hingga mood dan perilaku berubah.Pasien lewy body demensia ditandai dengan berkurangnya kemampuan gerak seseorang yang berujung pada disabilitas. Hal inilah yang membuat rata-rata pasien lewy body demensia membutuhkan caregiver untuk membantunya melakukan aktivitas harian.
Berbeda dengan alzheimer di mana pasien biasanya mengalami kesulitan mengingat jangka pendek, pasien lewy body demensia secara umum memiliki ingatan yang lebih baik. Namun mereka lebih rentan mengalami halusinasi yang mengakibatkan kerancuan dalam ingatan (ingatan palsu).
Baca juga: Tanda-tanda Gejala Demensia Ini Perlu Anda Kenali
4. Demensia campuran
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Pada beberapa kasus tertentu, dokter tak bisa selalu menjelaskan apa penyebab seseorang mengalami demensia. Hal inilah yang disebut sebagai demensia campuran, di mana demensia terjadi karena campuran berbagai macam kondisi kesehatan.Umumnya pasien demensia campuran menunjukkan gejala alzheimer, namun memiliki hasil pemindaian otak yang mengarah ke demensia vaskuler. Demensia campuran juga bisa terjadi karena menurunnya fungsi otak bagian depan yang mengakibatkan gejala mirip alzheimer.
Demensia karena penyakit Alzheimer merupakan penyebab demensia paling umum. Para ahli masih mencari tahu apa penyebab pasti seseorang mengalami alzheimer.
Secara ringkas, alzheimer diyakini terjadi karena adanya penggumpalan protein beta-amyloid. Penggumpalan protein ini menyebabkan otak dipenuhi plak dan menurunkan fungsinya.
Namun penelitian sudah membuktikan bahwa demensia merupakan salah satu ciri utama penyakit alzheimer. Kondisi ini biasanya ditandai dengan tidak mengingat nama anggota keluarga hingga yang paling buruk, mengalami penurunan kecerdasan mental menjadi seperti anak-anak.
Baca juga: Baru Kenalan Nama Langsung Lupa, Bisa Jadi Itu Gejala Demensia
Demensia vaskuler adalah demensia yang terjadi karena adanya kerusakan pada pembuluh darah otak. Sekitar 15 sampai 20 persen pasien demensia diketahui mengalami demensia vaskuler.
Demensia ini umum terjadi pada orang-orang yang sebelumnya pernah mengalami serangan stroke. Secara singkat, otak mengalami penurunan fungsi akibat kurangnya asupan oksigen dan nutrisi, karena terhambatnya aliran darah di otak.
Pasien demensia vaskuler juga biasanya mengalami kesulitan berjalan dan tingkat keseimbangan yang rendah.
Baca juga: Bisakah Demensia Sebabkan Kematian? Ini Penjelasan Pakar
Demensia karena lewy body merujuk pada penggumpalan protein yang terjadi di otak. Penggumpalan protein ini mengganggu kerja neuron otak yang membuat kemampuan memori, berpikir, hingga mood dan perilaku berubah.
Pasien lewy body demensia ditandai dengan berkurangnya kemampuan gerak seseorang yang berujung pada disabilitas. Hal inilah yang membuat rata-rata pasien lewy body demensia membutuhkan caregiver untuk membantunya melakukan aktivitas harian.
Berbeda dengan alzheimer di mana pasien biasanya mengalami kesulitan mengingat jangka pendek, pasien lewy body demensia secara umum memiliki ingatan yang lebih baik. Namun mereka lebih rentan mengalami halusinasi yang mengakibatkan kerancuan dalam ingatan (ingatan palsu).
Baca juga: Tanda-tanda Gejala Demensia Ini Perlu Anda Kenali
Pada beberapa kasus tertentu, dokter tak bisa selalu menjelaskan apa penyebab seseorang mengalami demensia. Hal inilah yang disebut sebagai demensia campuran, di mana demensia terjadi karena campuran berbagai macam kondisi kesehatan.
Umumnya pasien demensia campuran menunjukkan gejala alzheimer, namun memiliki hasil pemindaian otak yang mengarah ke demensia vaskuler. Demensia campuran juga bisa terjadi karena menurunnya fungsi otak bagian depan yang mengakibatkan gejala mirip alzheimer.
(mrs/up)