Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, menyebut klaim manfaat air alkali muncul karena sifatnya yang basa, dengan pH 8. Sayangnya, pH air akan kembali netral ketika masuk ke lambung karena sifat asam lambung.
Baca juga: Komentari Kangen Water, Kepala BBPOM DKI Jakarta: Infonya Menyesatkan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskannya bahwa makanan dan minuman apapun yang masuk ke tubuh akan dicerna oleh lambung. Jika sifat asam maupun basanya terlalu kuat, tentu saja akan ada efek negatif yang timbul.
"Jadi kalau basanya terlalu kuat juga nggak bagus, karena akan membuat lambung rusak juga," tambahnya lagi.
Terlebih menurutnya, tidak mudah mengubah pH yang ada di darah manusia. Idealnya, pH darah ada di angka 7,35 hingga 7,45. Namun meminum air alkali dengan sifat basa yang pH-nya 8 ke atas tidak serta merta membuat pH darah menjadi sama nilainya.
Karena itu, masyarakat harus kritis bila melihat ada iklan produk kesehatan yang mengklaim bisa menyembuhkan segala penyakit. Apalagi jika produk tersebut belum memiliki izin resmi, atau belum jelas manfaat dan keamanannya.
"Tapi mengubah pH darah dari asam jadi basa itu nggak semudah itu, apalagi hanya dengan minum air alkali," tutupnya.
Baca juga: Pakar Sebut pH Darah Tidak Akan Berubah Hanya dengan Minum Air Alkali
(mrs/up)











































