Jakarta -
Penyakit jantung memang menjadi pembunuh yang mematikan manusia. Tingginya tingkat kematian karena penyakit ini disebabkan tidak adanya gejala yang cukup signifikan yang kerap diabaikan.
Berbagai hal bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit ini, seperti kelebihan berat badan, kolesterol, kebiasaan merokok, atau kurangnya aktivitas olahraga.
Namun ternyata ada beberapa hal yang dianggap cukup aneh bisa memicu penyakit jantung ini.
1. Tinggal di dataran rendah
Foto: Thinkstock
|
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Fisiology menunjukkan bahwa orang yang tinggal di dataran tinggi sekitar 457-2.297 mdpl memiliki risiko lebih rendah untuk terkena sindrom metabolik, yaitu sekelompok faktor penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes dibandingkan orang yang tinggal di dataran rendah.Dataran tinggi kaya akan oksigen yang dapat membantu jantung dan paru-paru berfungsi lebih efisien. Sedangkan di dataran rendah, kebanyakan oksigen sudah bercampur dengan zat berbahaya lain hasil dari polusi.
2. Jumlah anak yang dimiliki
Foto: Thinkstock
|
Pada wanita yang melahirkan anak lebih dari sekali memiliki peningkatan risiko terkena Fibrilasi Atrium (FA), yaitu kelainan irama jantung yang tidak teratur yang nantinya bisa menyebabkan penggumpalan darah di jantung, stroke, dan komplikasi lainnya.Ini diperkuat dengan penelitian yang menyebutkan bahwa wanita yang melahirkan empat kali atau lebih memiliki 30-50 persen risiko mengalami FA. "Kami tahu bahwa selama kehamilan jantung menjadi lebih besar, ada perubahan hormonal, sistem kekebalan tubuh meningkat. Jadi mungkin perubahan yang sama juga bisa berkontribusi pada penyakit jantung," kata dr Mary Ann Bauman, MD dari American Heart Association.
3. Persalinan bayi prematur
Foto: thinkstock
|
Penelitian di Circulation juga menemukan kaitan antara persalinan dengan penyakit jantung. Wanita yang melahirkan bayi prematur sebelum usia kehamilan 37 minggu memiliki risiko 40 persen lebih besar untuk terkena penyakit kardiovaskular. Sedangkan yang melahirkan sebelum usia kehamilan 32 minggu memiliki risiko dua kali lipatnya.
4. Melewatkan sarapan
Foto: thinkstock
|
Makan pagi atau sarapan sangat penting bukan hanya untuk menambah energi, namun juga untuk kesehatan organ-organ tubuh penting seperti jantung. "Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa sarapan pagi penting bagi kesehatan kardiovaskular," kata dr Bauman.Menurut pernyataan ilmiah dari American Heart Association, orang yang rutin sarapan cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, kolesterol, dan tekanan darah tinggi.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Fisiology menunjukkan bahwa orang yang tinggal di dataran tinggi sekitar 457-2.297 mdpl memiliki risiko lebih rendah untuk terkena sindrom metabolik, yaitu sekelompok faktor penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes dibandingkan orang yang tinggal di dataran rendah.
Dataran tinggi kaya akan oksigen yang dapat membantu jantung dan paru-paru berfungsi lebih efisien. Sedangkan di dataran rendah, kebanyakan oksigen sudah bercampur dengan zat berbahaya lain hasil dari polusi.
Pada wanita yang melahirkan anak lebih dari sekali memiliki peningkatan risiko terkena Fibrilasi Atrium (FA), yaitu kelainan irama jantung yang tidak teratur yang nantinya bisa menyebabkan penggumpalan darah di jantung, stroke, dan komplikasi lainnya.
Ini diperkuat dengan penelitian yang menyebutkan bahwa wanita yang melahirkan empat kali atau lebih memiliki 30-50 persen risiko mengalami FA. "Kami tahu bahwa selama kehamilan jantung menjadi lebih besar, ada perubahan hormonal, sistem kekebalan tubuh meningkat. Jadi mungkin perubahan yang sama juga bisa berkontribusi pada penyakit jantung," kata dr Mary Ann Bauman, MD dari American Heart Association.
Penelitian di Circulation juga menemukan kaitan antara persalinan dengan penyakit jantung. Wanita yang melahirkan bayi prematur sebelum usia kehamilan 37 minggu memiliki risiko 40 persen lebih besar untuk terkena penyakit kardiovaskular. Sedangkan yang melahirkan sebelum usia kehamilan 32 minggu memiliki risiko dua kali lipatnya.
Makan pagi atau sarapan sangat penting bukan hanya untuk menambah energi, namun juga untuk kesehatan organ-organ tubuh penting seperti jantung. "Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa sarapan pagi penting bagi kesehatan kardiovaskular," kata dr Bauman.
Menurut pernyataan ilmiah dari American Heart Association, orang yang rutin sarapan cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung, kolesterol, dan tekanan darah tinggi.
(wdw/up)