Jakarta -
Bagi sebagian orang, minum alkohol merupakan gaya hidup yang sulit ditinggalkan. Padahal, mengurangi konsumsi minum alkohol hingga akhirnya berhenti minum alkohol merupakan langkah yang tepat jika ingin meningkatkan kesehatan tubuh.
Seperti Nick Lachey, lead vocal boyband 98 Degrees ini memiliki resolusi 2018 yang cukup simpel dan sehat, yakni ingin mengurangi alkohol. Hal itu bukan mustahil dicapai. Apalagi jika mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh.
Dikutip dari Health.com, berikut ini manfaat yang bisa didapatkan jika benar-benar mengurangi minum alkohol. Apa saja?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Banyak Minum Alkohol Turunkan Kualitas Sperma
1. Menurunkan berat badan
Foto: Thinkstock
|
Tanpa disadari, alkohol dapat meningkatkan asupan kalori harian Anda. Segelas anggur standar mengandung sekitar 130 kalori, sementara 1 porsi bir hampir mengandung 330 kalori. Sebuah penelitian tahun 2017 di American Journal of Preventive Medicine menemukan bahwa orang-orang yang minum alkohol setidaknya sebulan sekali selama satu tahun memiliki 41 persen lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan setelah periode 5 tahun.
2. Tidur lebih nyenyak
Foto: Thinkstock
|
Menurut sebuah studi tahun 2013 di jurnal Alcoholism: Clinical and Experimental Research, minum alkohol sebelum tidur akan membuat tidur Anda terganggu. Memang benar, alkohol bisa membuat orang tertidur lebih cepat, hanya saja ini terjadi sementara waktu. Karena itu, meninggalkan alkohol dapat membuat tidur menjadi nyaman dan akan merasa segar pada keesokan harinya.
3. Sistem kekebalan tubuh meningkat
Foto: Getty Images
|
Alkohol dapat menekan sistem kekebalan tubuh Anda, yang mungkin menghambat kemampuan Anda untuk melawan penyakit. Bahkan pada beberapa kasus, menurut National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism, terlalu banyak minum sampai mabuk dapat mengganggu kemampuan tubuh memproduksi sitokin atau bahan kimia yang membantu melawan infeksi.
4. Terlihat lebih muda
Foto: Jason Merritt/Getty Images for NARAS
|
Menurut American Academy of Dermatology, ketika berhenti minum alkohol dapat membuat kulit terhidrasi atau terlihat lebih sehat. Sebab, alkohol merupakan salah satu minuman yang dikenal sebagai diuretik yang bisa membuat Anda kehilangan banyak cairan alias buang air kecil lebih sering.
5. Lebih mudah menolak ajakan minum
Foto: Thinkstock
|
Para peserta pada studi Dry January 2016 bukan hanya minum lebih sedikit di akhir tahun, tapi juga merasa lebih percaya diri menolak ajakan minum-minum dari teman. Seorang peneliti mengatakan, meski orang tersebut tidak benar-benar berhenti minum alkohol, mereka cenderung mengatakan tidak jika ditawarkan minuman.
Baca juga: Jangan Konsumsi 5 Jenis Obat Ini Bersamaan dengan Minuman Alkohol
Tanpa disadari, alkohol dapat meningkatkan asupan kalori harian Anda. Segelas anggur standar mengandung sekitar 130 kalori, sementara 1 porsi bir hampir mengandung 330 kalori. Sebuah penelitian tahun 2017 di American Journal of Preventive Medicine menemukan bahwa orang-orang yang minum alkohol setidaknya sebulan sekali selama satu tahun memiliki 41 persen lebih mungkin mengalami kelebihan berat badan setelah periode 5 tahun.
Menurut sebuah studi tahun 2013 di jurnal Alcoholism: Clinical and Experimental Research, minum alkohol sebelum tidur akan membuat tidur Anda terganggu. Memang benar, alkohol bisa membuat orang tertidur lebih cepat, hanya saja ini terjadi sementara waktu. Karena itu, meninggalkan alkohol dapat membuat tidur menjadi nyaman dan akan merasa segar pada keesokan harinya.
Alkohol dapat menekan sistem kekebalan tubuh Anda, yang mungkin menghambat kemampuan Anda untuk melawan penyakit. Bahkan pada beberapa kasus, menurut National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism, terlalu banyak minum sampai mabuk dapat mengganggu kemampuan tubuh memproduksi sitokin atau bahan kimia yang membantu melawan infeksi.
Menurut American Academy of Dermatology, ketika berhenti minum alkohol dapat membuat kulit terhidrasi atau terlihat lebih sehat. Sebab, alkohol merupakan salah satu minuman yang dikenal sebagai diuretik yang bisa membuat Anda kehilangan banyak cairan alias buang air kecil lebih sering.
Para peserta pada studi Dry January 2016 bukan hanya minum lebih sedikit di akhir tahun, tapi juga merasa lebih percaya diri menolak ajakan minum-minum dari teman. Seorang peneliti mengatakan, meski orang tersebut tidak benar-benar berhenti minum alkohol, mereka cenderung mengatakan tidak jika ditawarkan minuman.
Baca juga: Jangan Konsumsi 5 Jenis Obat Ini Bersamaan dengan Minuman Alkohol
(hrn/up)