Faktanya, berjalan kaki di Jakarta sering terkendala kurangnya fasilitas. Beberapa ruas jalan tidak memiliki trotoar yang nyaman, dan beberapa yang lain dikuasai oleh pedagang maupun dijadikan area parkir.
Deddry Herlambang, pendiri Koalisi Pejalan kaki membenarkan hal itu. Menurutnya, trotoar yang kurang ideal menjadi alasan banyak orang enggan berjalan kaki di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Foto: Perjuangan Agar Orang Indonesia Tak Dicap 'Malas' Jalan Kaki
Dengan tersedianya trotoar yang nyaman, Deddy meyakini orang akan nyaman berjalan kaki. Ia mencontohkan, di pedesaan orang-orang berjalan kaki puluhan kilometer tanpa ada masalah.
Untuk mengatasi cuaca Jakarta yang terik, Deddy menyarankan agar ada pohon di area trotoar. Walaupun, diakuinya trotoar bukan satu-satunya masalah yang membuat kaum urban makin enggan jalan kaki.
Baca juga: Tragedi Maut Afriyani, Koalisi Pejalan Kaki Tabur Bunga di Tugu Tani
"Mungkin kalau bicara ke masyarakat urban memang banyak faktor yang membuat mereka enggan berjalan kaki, seperti adanya kemudahan transportasi online," pungkas Deddy.
Bagi kesehatan, jalan kaki merupakan aktivitas fisik yang paling simpel dan bermanfaat. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebut, idealnya seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang kurang lebih 30 menit tiap hari untuk menjaga kebugarannya.
Baca juga: Hari Pejalan Kaki Nasional, Ini 5 Destinasi Buat Jalan Asyik di Jakarta (up/up)











































