Tingkat keparahan tinnitus bisa bervariasi untuk tiap orang apakah hanya sesaat atau jangka panjang saat sudah menjadi kronis. Bila sudah demikian tinnitus bisa sangat mengganggu memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Baca juga: Fakta Tinnitus yang Ditonjolkan dalam Film Baru Baby Driver
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpins studi Sarah Theodoroff menjelaskan eksperimen dilakukan dengan membagi pasien jadi tiga kelompok. Kelompok pertama tidur sambil memakai earphone mendengarkan suara yang mirip dengan keluhan dengingannya, kelompok kedua memakai earphone yang bisa diset suara yang diinginkan, dan kelompok terakhir tidur sambil mendengarkan suara mesin.
Hasilnya setelah tiga bulan semua pasien melaporkan keluhan tinnitus jadi lebih baik. Hal ini terutama berlaku pada kelompok pertama yang mendengarkan suara dengingan saat tidur.
"Dengan mendengarkan suara-suara ini, tujuannya adalah untuk melatih otak agar menghiraukan tinnitus," ujar Sarah seperti dikutipd dari Reuters, Selasa (23/1/2018).
"Studi ini memberi dukungan tambahan pada bentuk terapi suara yang selama ini digunakan untuk mengurangi keluhan tinnitus," lanjutnya.
Apa yang menyebabkan kerusakan pada sel sensor di telinga sendiri bisa karena seseorang terlalu sering terpapar oleh suara keras.
Baca juga: Suara Cempreng untuk Terapi Kuping Berdenging
(fds/up)











































