Hal tersebut Aaron lakukan di depan ruangan penuh penonton dan disiarkan langsung secara online. Tujuannya disebut karena Aaron ingin menunjukkan transparansi bagaimana vaksinnya bisa dikembangkan dengan murah dan bisa dilakukan oleh semua orang.
Baca juga: Khawatir Ketinggalan Dompet, Pria Ini Tanam Chip Kartu ke Tangannya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para profesional tenaga medis tentu tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Aaron. Ahil penyakit infeksi dr William Schaff dari Vanderbilt University Medical Center mengatakan eksperimen pada satu subjek saja tidak cukup jadi bukti bahwa vaksin betul-betul aman digunakan dan efektif.
"Sains dunia medis itu tercacat, begitu katanya. Eksperimen invividual dengan kasus kecil yang tampaknya menjanjikan cenderung berakhir tidak valid," ungkap dr William seperti dikutip dari Live Science, Rabu (7/2/2018).
Aaron sendiri adalah seorang biohacker yang di internet kerap menunjukkan cara membuat terapi dari ramuan DNA. Seringnya para biohacker ini hanya punya pengalaman terbatas atau bahkan tidak ada pengalaman sama sekali dalam bidang medis.
Baca juga: Atas Nama Pengetahuan, Dokter Ini Suntikkan Nanah ke Mr P-nya (fds/up)











































