Sayangi Ginjalmu! Pahami 4 Fakta Penting Seputar Ginjal (2)

Sayangi Ginjalmu! Pahami 4 Fakta Penting Seputar Ginjal (2)

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Rabu, 07 Mar 2018 19:28 WIB
Sayangi Ginjalmu! Pahami 4 Fakta Penting Seputar Ginjal (2)
Fakta penting seputar ginjal. Foto: Thinkstock
Jakarta - Ginjal, meskipun ukurannya kecil (diperkirakan hanya sekepalan tangan) tapi tenyata menyimpan peranan yang luar biasa. Mulai dari menyaring darah, memproduksi hormon yang membantu produksi sel darah merah, dan lain sebagainya.

Sayangnya, masih banyak juga orang yang kurang memahami mengenai fakta di balik organ yang satu ini. Dirangkum detikHealth, ini 4 fakta penting lainnya seputar ginjal. Semoga kamu bisa lebih mengenal soal ginjal dan terhindar dari gangguan fungsi ginjal.

Baca juga: Sayangi Ginjalmu! Pahami 4 Fakta Penting Seputar Ginjal

1. Dapat hidup dengan satu ginjal

Foto: Thinkstock
"Manusia masih bisa hidup hanya dengan satu ginjal. Kalau katanya akan jadi lebih mudah lelah, saya kira ini sugesti saja," kata dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU dari RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Dengan satu ginjal, tidak akan membatasi aktivitas yang dilakukan orang tersebut. Bahkan untuk urusan olahraga sekalipun. Hanya saja, ia menyarankan orang dengan satu ginjal untuk benar-benar menjalankan gaya hidup sehat. Minum air putih cukup, kurangi konsumsi obat yang memicu gangguan ginjal, serta olahraga teratur.

2. Cuci darah tidak harus dilakukan seumur hidup

Foto: Ilustrasi/thinkstock
Dalam beberapa kasus, gagal ginjal terjadi akibat gangguan di organ lain seperti jantung, hati, maupun usus. Ketika masalah di organ tersebut teratasi hingga pulih, maka biasanya cuci darah hanya dilakukan sekali saja.

"Jadi cuci darah itu tergantung penyebabnya masing-masing. Cuci darah itu untuk membuang racun akibat kegagalan fungsi ginjal, bukan memperbaiki ginjal," masih kata dr Akbari.

3. Bisa terkenal gagal ginjal di usia muda

Foto: Tim Infografis
Jangan berpikiran bahwa gagal ginjal adalah penyakit untuk orang-orang yang sudah berumur saja. Pada faktanya, anak muda juga punya peluang mengalami masalah tersebut.

"Pada usia muda, yang menyebabkan gagal ginjal itu mungkin bisa dilihat dari keadaan ginjal pasien tersebut. Misalnya apakah ada kista, yang disebut dengan polikistik. Atau seperti umumnya faktor risiko gagal ginjal, seperti hipertensi dan gangguan lain," tutur D. Situmorang, SpPD-KGH, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan ginjal.

Pasien gagal ginjal usia muda sebaiknya lebih berhati-hati dalam memilih penanganan yang dilakukan, apakah itu CAPD, hemodialisis, atau transplantasi ginjal.

4. Kurang minum memicu penyakit ginjal

Foto: Thinkstock
Menurut data Kementerian Kesehatan di Indonesia jumlah penderita penyakit ginjal meningkat hampir 100 persen pada periode 2014-2015. Ternyata hal ini juga diakibatkan salah satunya dari kebiasaan kurang minum air putih.

Ketua IHWG Dr dr Budi Wiweko, SpOG (K), mengatakan orang-orang saat ini ketika haus lebih senang mengonsumsi minuman yang manis. Dalam jangka panjang kebiasaan tersebut tentu tidak sehat karena akan menambah asupan kalori yang memicu obesitas dan juga membuat ginjal bekerja ekstra keras yang berisiko kegagalan.

Padahal, menurut dr Iko untuk anak-anak kebutuhan air minumnya satu setengah liter sementara orang dewasa dua liter. Kebutuhan tersebut benar-benar untuk air putih saja, tidak digabungkan dengan konsumsi cairan lain misalnya teh tawar.

Halaman 2 dari 5
"Manusia masih bisa hidup hanya dengan satu ginjal. Kalau katanya akan jadi lebih mudah lelah, saya kira ini sugesti saja," kata dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU dari RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Dengan satu ginjal, tidak akan membatasi aktivitas yang dilakukan orang tersebut. Bahkan untuk urusan olahraga sekalipun. Hanya saja, ia menyarankan orang dengan satu ginjal untuk benar-benar menjalankan gaya hidup sehat. Minum air putih cukup, kurangi konsumsi obat yang memicu gangguan ginjal, serta olahraga teratur.

Dalam beberapa kasus, gagal ginjal terjadi akibat gangguan di organ lain seperti jantung, hati, maupun usus. Ketika masalah di organ tersebut teratasi hingga pulih, maka biasanya cuci darah hanya dilakukan sekali saja.

"Jadi cuci darah itu tergantung penyebabnya masing-masing. Cuci darah itu untuk membuang racun akibat kegagalan fungsi ginjal, bukan memperbaiki ginjal," masih kata dr Akbari.

Jangan berpikiran bahwa gagal ginjal adalah penyakit untuk orang-orang yang sudah berumur saja. Pada faktanya, anak muda juga punya peluang mengalami masalah tersebut.

"Pada usia muda, yang menyebabkan gagal ginjal itu mungkin bisa dilihat dari keadaan ginjal pasien tersebut. Misalnya apakah ada kista, yang disebut dengan polikistik. Atau seperti umumnya faktor risiko gagal ginjal, seperti hipertensi dan gangguan lain," tutur D. Situmorang, SpPD-KGH, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan ginjal.

Pasien gagal ginjal usia muda sebaiknya lebih berhati-hati dalam memilih penanganan yang dilakukan, apakah itu CAPD, hemodialisis, atau transplantasi ginjal.

Menurut data Kementerian Kesehatan di Indonesia jumlah penderita penyakit ginjal meningkat hampir 100 persen pada periode 2014-2015. Ternyata hal ini juga diakibatkan salah satunya dari kebiasaan kurang minum air putih.

Ketua IHWG Dr dr Budi Wiweko, SpOG (K), mengatakan orang-orang saat ini ketika haus lebih senang mengonsumsi minuman yang manis. Dalam jangka panjang kebiasaan tersebut tentu tidak sehat karena akan menambah asupan kalori yang memicu obesitas dan juga membuat ginjal bekerja ekstra keras yang berisiko kegagalan.

Padahal, menurut dr Iko untuk anak-anak kebutuhan air minumnya satu setengah liter sementara orang dewasa dua liter. Kebutuhan tersebut benar-benar untuk air putih saja, tidak digabungkan dengan konsumsi cairan lain misalnya teh tawar.

(ask/up)

Berita Terkait