5 Tanda Seseorang Terkena HIV

5 Tanda Seseorang Terkena HIV

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Senin, 19 Mar 2018 12:15 WIB
5 Tanda Seseorang Terkena HIV
5 tanda awal HIV. Foto: thinkstock
Jakarta - Dalam satu atau dua bulan saat human immunodeficiency virus (HIV) memasuki tubuh, kebanyakan orang orang mengalami gejala mirip flu yang dikenal dengan acute retroviral syndrome (ARS). Tapi terkadang HIV tidak muncul selama bertahun-tahun bahkan satu dekade pun.

"Pada tahap awal infeksi HIV, gejala yang paling umum tidak ada," kata Michael Horberg, MD, direktur HIV-AIDS untuk Kaiser Permanente, di Oakland, California. Ini dia adalah tanda-tanda ketika seseorang terkena HIV, dikutip dari Health.

Demam

Foto: Thinkstock
Gejala awal yang biasanya muncul adalah demam ringan dengan suhu sekitar 38 derajat celsius. Sering kali disertai gejala lain yang juga kurang dirasakan seperti keletihan, kelenjar getah bening yang membengkak, dan sakit tenggorokan. Hal ini terjadi karena adanya reaksi inflamasi oleh sistem kekebalan tubuh.

"Pada titik ini virus tersebut bergerak ke dalam aliran darah dan mulai bereplikasi dalam jumlah besar," kata Carlos Malvestutto, MD, instruktur penyakit menular dan imunologi di departemen kedokteran di NYU School of Medicine di New York City.

Sariawan

Foto: Istimewa
Orang yang terkena HIV juga sering mengalami gejala berulang sebagaimana dijelaskan oleh drg Rahmi Amtha, MDS, SpPM, PhD, Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia beberapa waktu lalu.

"Orang anemia biasanya gampang sekali kena sariawan, orang yang HIV imun sistemnya rendah, pasti sariawan terus. Jadi kalau bolak balik bolak balik sariawan ayo di cek darahnya," katanya.

Kelelahan

Foto: thinkstock
Respon inflamasi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan kamu merasa lelah dan lesu. Kelelahan bisa menjadi tanda awal dari HIV.

Ron, 54, seorang eksekutif hubungan masyarakat di Midwest, mulai khawatir akan kesehatannya saat tiba-tiba dia tertatih begitu saja. Padahal ia adalah orang yang cenderung aktif bergerak.

"Semua yang aku lakukan, membuatku kehabisan napas," katanya yang ternyata memang positif terkena HIV.

Herpes

Foto: ilustrasi/thinkstock

Herpes oral dan herpes genital bisa menjadi pertanda ARS dan infeksi HIV stadium akhir. Perlu diketahui, memiliki herpes juga bisa menjadi faktor risiko tertular HIV. Hal ini karena herpes genital dapat menyebabkan bisul yang memudahkan HIV masuk ke tubuh saat berhubungan seks.

Orang yang memiliki HIV cenderung memiliki herpes genital yang lebih parah dan lebih sering karena HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Sakit tenggorokan dan gejala lainnya

Foto: Getty Images
Sakit tenggorokan dan sakit kepala sering dikenali sebagai ARS juga kata Dr Horberg. Karena itu, ketika kamu memang tergolong orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena HIV, ada baiknya untuk melakukan tes lebih lanjut.

Di samping itu, gejela yang mirip-mirip dengan penyakit lainnya seperti rasa sakit pada sendi dan otot dan kelenjar getah bening yang bengkak juga terjadi.

Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dan cenderung mengalami peradangan saat ada infeksi. Kelenjar tersebut berada di ketiak, selangkangan, dan leher.
Halaman 2 dari 6
Gejala awal yang biasanya muncul adalah demam ringan dengan suhu sekitar 38 derajat celsius. Sering kali disertai gejala lain yang juga kurang dirasakan seperti keletihan, kelenjar getah bening yang membengkak, dan sakit tenggorokan. Hal ini terjadi karena adanya reaksi inflamasi oleh sistem kekebalan tubuh.

"Pada titik ini virus tersebut bergerak ke dalam aliran darah dan mulai bereplikasi dalam jumlah besar," kata Carlos Malvestutto, MD, instruktur penyakit menular dan imunologi di departemen kedokteran di NYU School of Medicine di New York City.

Orang yang terkena HIV juga sering mengalami gejala berulang sebagaimana dijelaskan oleh drg Rahmi Amtha, MDS, SpPM, PhD, Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia beberapa waktu lalu.

"Orang anemia biasanya gampang sekali kena sariawan, orang yang HIV imun sistemnya rendah, pasti sariawan terus. Jadi kalau bolak balik bolak balik sariawan ayo di cek darahnya," katanya.

Respon inflamasi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan kamu merasa lelah dan lesu. Kelelahan bisa menjadi tanda awal dari HIV.

Ron, 54, seorang eksekutif hubungan masyarakat di Midwest, mulai khawatir akan kesehatannya saat tiba-tiba dia tertatih begitu saja. Padahal ia adalah orang yang cenderung aktif bergerak.

"Semua yang aku lakukan, membuatku kehabisan napas," katanya yang ternyata memang positif terkena HIV.

Herpes oral dan herpes genital bisa menjadi pertanda ARS dan infeksi HIV stadium akhir. Perlu diketahui, memiliki herpes juga bisa menjadi faktor risiko tertular HIV. Hal ini karena herpes genital dapat menyebabkan bisul yang memudahkan HIV masuk ke tubuh saat berhubungan seks.

Orang yang memiliki HIV cenderung memiliki herpes genital yang lebih parah dan lebih sering karena HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Sakit tenggorokan dan sakit kepala sering dikenali sebagai ARS juga kata Dr Horberg. Karena itu, ketika kamu memang tergolong orang-orang yang memiliki risiko tinggi terkena HIV, ada baiknya untuk melakukan tes lebih lanjut.

Di samping itu, gejela yang mirip-mirip dengan penyakit lainnya seperti rasa sakit pada sendi dan otot dan kelenjar getah bening yang bengkak juga terjadi.

Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dan cenderung mengalami peradangan saat ada infeksi. Kelenjar tersebut berada di ketiak, selangkangan, dan leher.

(ask/up)

Berita Terkait