Data GLOBOCAN tahun 2012 menunjukkan insiden kanker kolorektal di Indonesia adalah 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa, dengan tingkat kematian 9,5 persen dari seluruh kanker.
Yang mengejutkan adalah faktanya pengidap kanker kolorektal di Indonesia ditemukan di atas 30 persen berusia produktif, yaitu 40 tahun atau bahkan lebih muda lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini sangat disayangkan, karena menurutnya pada usia produktif masih dibutuhkan sebagai tenaga kerja dan berpengaruh pada masa depan Indonesia. Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan terlalu banyak konsumsi junk food menyumbang besar terhadap timbulnya kanker kolorektal.
Disampaikan juga oleh dr Nadia Ayu Mulansari, SpPD-KHOM dari YKI bahwa sekitar 25 persen pasien kanker kolorektal terdiagnosis pada stadium lanjut, sehingga kanker telah menyebar ke organ lain.
"Pada kondisi ini, pengobatan jadi lebih sulit, costnya lebih banyak dan survival rate menurun," tuturnya.
Ia menekankan pentingnya deteksi atau skirining usus dini serta menghindari faktor risiko dengan melakukan perilaku hidup sehat. Berikut adalah faktor risiko dari kanker kolorektal:
1. Ada infeksi kolitis ulseratif (radang usus besar)
2. Terlalu banyak makan daging merah atau alkohol
3. Kurang mengonsumsi serat dari buah-buahan atau sayur
4. Kurang beraktivitas fisik atau olahraga
5. Merokok
8. Obesitas











































