Jangan Cuek, Ini 5 Tanda Tubuh Kurang Vitamin B12 (2)

Jangan Cuek, Ini 5 Tanda Tubuh Kurang Vitamin B12 (2)

Suherni Sulaeman - detikHealth
Selasa, 08 Mei 2018 20:05 WIB
Jangan Cuek, Ini 5 Tanda Tubuh Kurang Vitamin B12 (2)
Vitamin B12 penting untuk membentuk sel darah merah, yang berfungsi membawa oksigen di dalam tubuh. Ini tanda-tandanya pada tubuh jika kurang vitamin B12. Foto: Istock
Jakarta - Tubuh memerlukan vitamin, salah satunya ialah vitamin B12. Vitamin ini merupakan vitamin yang penting untuk membentuk sel darah merah, yang berfungsi membawa oksigen di dalam tubuh. Karena tubuh manusia tidak bisa memproduksi vitamin B12, maka tubuh memerlukan berbagai jenis makanan, terutama produk hewani.

Di bawah ini, Anda dapat melihat apa saja tanda atau gejala yang mungkin timbul bila seseorang mengalami kekurangan vitamin B12, seperti dikutip dari Bright Side:

Sembelit, kehilangan nafsu makan, dan bergas

Foto: Thinkstock
Ada banyak alasan yang dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit atau gas, dan defisit vitamin B12 adalah salah satunya. Jika diabaikan, defisiensi B12 dapat menyebabkan sembelit kronis, sakit perut, gas, diare, dan kehilangan nafsu makan.

Tingkat vitamin B12 yang rendah mempengaruhi fungsi normal saluran pencernaan. Karenanya, Anda harus mengonsumsi suplemen vitamin B12 untuk menghilangkan konstipasi dan mengembalikan kadar vitamin B12 secara normal.

Penglihatan menurun

Foto: ilustrasi/thinkstock
Kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan neuropati optik dan penurunan penglihatan karena vitamin B12 memainkan peran penting dalam fungsi sistem saraf. Kondisi ini jarang terjadi, tapi perlu diwaspadai tanda dan gejalanya.

Penelitian terbaru menunjukkan, kombinasi Vitamin E, DHA, dan vitamin B12, meningkatkan bidang visual dan sensitivitas retina di antara pasien dengan glaukoma. Secara umum, asupan suplemen B12 jangka panjang menurunkan risiko kehilangan penglihatan.

Depresi, perubahan perilaku

Foto: Thinkstock
Adalah hal yang wajar kekurangan beberapa vitamin penting dapat menyebabkan depresi dan perubahan perilaku, tak terkecuali vitamin B12. Kekurangan vitamin memiliki dampak yang kuat pada produksi serotonin di otak yang membantu mengatur suasana hati Anda.

Apabila Anda memiliki kadar vitamin B12 yang rendah, atasi dengan minum suplemen. Dalam sebagian besar kasus, mengonsumsi suplemen B12 dapat meningkatkan mood secara signifikan. Namun, ini bukan berarti bisa menggantikan peran pengobatan dari dokter yang telah terbukti ampuh mengobati depresi.

Tulang menjadi lemah

Foto: ilustrasi/thinkstock
Sama seperti kalsium dan vitamin D, vitamin B12 berperan sangat penting dalam pembentukan sel-sel pembentukan tulang tubuh. Ini artinya, ketika tubuh kekurangan vitamin B12 maka Anda berisiko osteoporosis.

Biasanya, yang memiliki risiko lebih besar adalah orang dengan lanjut usia. Itulah sebabnya mereka dianjurkan untuk melakukan tes darah secara teratur.

Berisiko pada orang lanjut usia

Foto: Thinkstock
Kekurangan vitamin B12 diperkirakan mempengaruhi 10-15 persen pada orang yang berusia di atas 60 tahun. Anehnya, gejala utama defisiensi B12 tidak tampak atau datang secara halus. Tapi faktanya, penyerapan vitamin B12 yang terikat protein dapat menurun seiring bertambahnya usia.

Hal terburuk kurangnya vitamin B12 pada lansia bisa mengakibatkan masalah mental, demensia, dan penurunan kemampuan memori. Maka itu jangan menunda pemeriksaan, skrining sederhana dan tes darah merupakan cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki kekurangan ini.
Halaman 2 dari 6
Ada banyak alasan yang dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit atau gas, dan defisit vitamin B12 adalah salah satunya. Jika diabaikan, defisiensi B12 dapat menyebabkan sembelit kronis, sakit perut, gas, diare, dan kehilangan nafsu makan.

Tingkat vitamin B12 yang rendah mempengaruhi fungsi normal saluran pencernaan. Karenanya, Anda harus mengonsumsi suplemen vitamin B12 untuk menghilangkan konstipasi dan mengembalikan kadar vitamin B12 secara normal.

Kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan neuropati optik dan penurunan penglihatan karena vitamin B12 memainkan peran penting dalam fungsi sistem saraf. Kondisi ini jarang terjadi, tapi perlu diwaspadai tanda dan gejalanya.

Penelitian terbaru menunjukkan, kombinasi Vitamin E, DHA, dan vitamin B12, meningkatkan bidang visual dan sensitivitas retina di antara pasien dengan glaukoma. Secara umum, asupan suplemen B12 jangka panjang menurunkan risiko kehilangan penglihatan.

Adalah hal yang wajar kekurangan beberapa vitamin penting dapat menyebabkan depresi dan perubahan perilaku, tak terkecuali vitamin B12. Kekurangan vitamin memiliki dampak yang kuat pada produksi serotonin di otak yang membantu mengatur suasana hati Anda.

Apabila Anda memiliki kadar vitamin B12 yang rendah, atasi dengan minum suplemen. Dalam sebagian besar kasus, mengonsumsi suplemen B12 dapat meningkatkan mood secara signifikan. Namun, ini bukan berarti bisa menggantikan peran pengobatan dari dokter yang telah terbukti ampuh mengobati depresi.

Sama seperti kalsium dan vitamin D, vitamin B12 berperan sangat penting dalam pembentukan sel-sel pembentukan tulang tubuh. Ini artinya, ketika tubuh kekurangan vitamin B12 maka Anda berisiko osteoporosis.

Biasanya, yang memiliki risiko lebih besar adalah orang dengan lanjut usia. Itulah sebabnya mereka dianjurkan untuk melakukan tes darah secara teratur.

Kekurangan vitamin B12 diperkirakan mempengaruhi 10-15 persen pada orang yang berusia di atas 60 tahun. Anehnya, gejala utama defisiensi B12 tidak tampak atau datang secara halus. Tapi faktanya, penyerapan vitamin B12 yang terikat protein dapat menurun seiring bertambahnya usia.

Hal terburuk kurangnya vitamin B12 pada lansia bisa mengakibatkan masalah mental, demensia, dan penurunan kemampuan memori. Maka itu jangan menunda pemeriksaan, skrining sederhana dan tes darah merupakan cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki kekurangan ini.

(hrn/up)

Berita Terkait