Akan tetapi, psikolog menyebut hal tersebut sangat tidak dianjurkan, terlebih berdampak buruk bagi image yang selama ini sudah dibangun dengan baik. Tidak ada salahnya jika mengambil jatah cuti dari pada mendapatkan pandangan buruk dari orang lain.
"Orang yang bolos dengan surat sakit mengindikasikan bahwa tindakan yang dilakukannya tidaklah terencana. Tindakan yang dilakukannya bersifat impulsif (tidak dipertimbangkan terlebih dahulu) dan reaktif (reaksi spontan terhadap sesuatu yang muncul)," ujar Veronica Adesla, Psikolog dari Personal Growth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang yang tidak memiliki mental dan etos kerja yang kuat, serta manajemen diri dan manajemen konflik buruk, memiliki potensi besar untuk melakukan ini (bolos kerja memakai surat sakit)," lanjut Veronica.
Berbeda dengan orang yang memiliki karakter sebaliknya. Orang-orang tersebut memiliki mental dan etos kerja yang kuat, serta manajemen diri dan manajemen konflik baik. Orang dengan karakter tersebut akan membuat perencanaan dahulu, bertanggung jawab dalam bekerja dan mengedepankan profesionalitas kerja.
Jika sudah terlanjur seperti itu,apa yang sebaiknya dilakukan? Di sini Veronica memberikan beberapa masukan bagi pelaku bolos maupun untuk pencegahan.
"Coba cari tahu, persoalan apa yang sesungguhnya dialami. Apakah kurang motivasi kerja , kebiasaan buruk berbohong, kebiasaan buruk bersikap reaktif, atau ada hal-hal lainnya. Fokus untuk menemukan solusi atas sumber persoalan di atas. Terbukalah untuk bercerita dan berdiskusi dengan orang yang kompeten dan berwenang untuk tahu dan dapat membantu," tutupnya.
(Nabilla Nufianty Putri/mrs)











































