Dipublikasi dalam jurnal Nature Communications, peneliti dari University of St. Andrews menciptakan lensa kontak tersebut untuk mengembangkan teknologi laser. Selama ini laser diketahui hanya bisa digunakan memakai instrumen yang kokoh atau kaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peneliti telah melakukan tes memasang lensa kontak pada satu buah mata sapi. Laser bekerja dengan cara menyerap cahaya biru di lingkungan sekitar lalu menembakkannya kembali sebagai cahaya laser.
Setelah mengkalkulasi cahaya biru yang dibutuhkan untuk mengaktifkan laser, peneliti mengambil kesimpulan bahwa lensa kontak tersebut aman digunakan. Bagi manusia teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk jadi sensor pembaca informasi identitas.
Mungkin masih butuh waktu bertahun-tahun sebelum ada teknologi yang cukup canggih sehingga manusia bisa seperti cerita di komik menembakkan laser berkekuatan tinggi.











































