Hindari Risiko, Pasien Diabetes Konsultasi Dulu Sebelum Puasa

Hindari Risiko, Pasien Diabetes Konsultasi Dulu Sebelum Puasa

Widiya Wiyanti - detikHealth
Sabtu, 19 Mei 2018 16:02 WIB
Hindari Risiko, Pasien Diabetes Konsultasi Dulu Sebelum Puasa
Memasuki bulan suci Ramadhan semua umat muslim pasti ingin ikut berpuasa, begitu juga pasien diabetes. Amankah bila mereka ikut berpuasa? Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Memasuki bulan suci Ramadhan semua umat muslim berlomba-lomba untuk mendapatkan pahala dengan beribadah secara maksimal. Begitu pun dengan para pasien diabetes, pasti banyak yang ingin berpuasa.

Menurut dokter dr Wismandari Wisnu, SpPD, K-EMD, FINASIM dari Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dari 10 juta pasien diabetes, 70-80 persen di antaranya akan ikut berpuasa. Amankah?

"Ada baiknya tanya dulu sama dokternya... 13-14 jam kita enggak makan. Jadi 13-14 jam itu meningkatkan risiko terjadinya kadar gula darah rendah menjadi besar. Bukan hanya itu, risiko untuk gula darah tinggi juga besar. Kemudian kurang cairan atau dehidrasi, atau trombosis sumbatan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Saat berpuasa, pasien diabetes berisiko 7,5 kali lipat mengalami hipogkikemi atau kadar gula darah rendah atau di bawah 70 mg/dL. Sedangkan untuk terjadinya hiperglikemi atau kadar gula darah tinggi yang melebihi 200 mg/dL bisa menjadi 5 kali lipat.

Itulah sebabnya pasien diabetes diharuskan melakukan penilaian dengan dokternya sejak dua bulan sebelum puasa untuk menentukan dan mengontrol kadar gula darah dalam batas normal.

"Apa yang dinilai? Kita lihat risikonya. Kalau berisiko tinggi bisa kena empat risiko tadi," tegas dr Wisma.

Karena penilaian pada setiap pasien berbeda-beda, maka faktor risiko yang bisa terjadi pun bisa berbeda-beda satu sama lain.

(wdw/fds)

Berita Terkait