Bagi fans Liverpool, kesedihan yang berlarut-larut tentu tidak sehat. Jika dibiarkan, bisa mengganggu produktivitas dan bahkan meningkatkan risiko depresi.
Biar tak larut lama dalam kesedihan simak beberapa tips move on dari psikolog klinis, Talissa Carmelia, M.Psi. dari Personal Growth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tips yang bisa dicoba.
1. Harus bisa mengekspresikan emosi yang dirasakan secara verbal dan nonverbal tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain. Secara verbal misalnya bercerita kepada teman yang netral atau teman yang mendukung klub yang sama. Secara non verbal, misalnya main video game sendiri.
2. Memberikan waktu pada diri sendiri (sekitar 3 hari) untuk berpikir jernih dan dari semua sumber informasi yang membahas mengenai kekalahan atau masalah klub sepakbola misalnya kekalahan Liverpool dan kemenangan Real Madrid. Sumber informasi ini bisa berupa apa saja seperti sosial media, koran ataupun radio. Ketika Anda menemukan teman yang bercerita banyak mengenai hal tersebut, cukup jauhi perbincangan tersebut.
Kalah menang itu biasa. Namanya juga pertandingan, ya kan? (Foto: Javier Barbancho/Reuters) |
3. Cari kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian Anda dari berita tersebut. Kegiatannya seperti membaca berita yang bukan berita olahraga, nongkrong, main game, ngegym, nonton film.
4. Abaikan semua ejekan, pikiran dan godaan dari lingkungan sekitarnya mengenai kekalahan klub tersebut.
5. Mencoba untuk berpikir secara positif mengenai pencapaian dan perjuangan klub sepakbola tersebut sudah mencapai babak final. Temukan apa yang bisa dilakukan untuk mendukung atau membangkitkan klub dan sesama fans klub.












































Kalah menang itu biasa. Namanya juga pertandingan, ya kan? (Foto: Javier Barbancho/Reuters)