Jajak pendapat yang dilakukan detikHealth di twitter menunjukkan bahwa 72 persen dari sekitar 868 netizen menyebut tiga gambar tersebut biasa saja alias kurang menyeramkan. Hanya 28 persen yang menganggapnya menyeramkan.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, dr Anung Sugihantono, MKes, menyebut peringatan bergambar atau pictorial health warning (PHW) dianggap efektif jika memenuhi beberapa kriteria. Di antaranya menakutkan, membuat perokok ingin berhenti, dan membuat seseorang tidak ingin mencoba mulai merokok.
Beberapa perokok yang ditemui detikHealth berpendapat, gambar-gambar seram yang selama ini dipasang di bungkus rokok tidak efektif mengurangi jumlah perokok. Dibanding pasang gambar seram, menaikkan harga rokok dianggap lebih efektif.
"Naikin tu jangan cuma seribu dua ribu, tanggung. Masih kekejar dengan kenaikan gaji setiap tahun. Langsung aja melejit gitu, kayak Singapore," kata Alif, seorang perokok yang berprofesi sebagai karyawan swasta di Jakarta Selatan.
Nah lho, menurut kalian berapa harga rokok yang pantas untuk bisa bikin seseorang berhenti merokok? Tulis di komentar ya.
Simak juga pendapat para perokok tentang gambar seram terbaru di bungkus rokok di video ini: