Jakarta -
Susah menolak dan lapar mata saat lebaran pasti berakhir menjadi berat badan yang menjadi berlebih. Jika kita biarkan, bisa-bisa malah bisa jadi obesitas.
Sudah jelas, berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko berbagai macam penyakit di tubuhmu. Dan jika kamu kurang motivasi untuk menurunkan bobot berlebih pasca lebaran, kamu bisa pakai alasan-alasan berikut ini yang bisa jadi motivasimu kali ini:
Meningkatkan kesuburan
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
"Wanita dengan indeks massa tubuh di antara 35 dan 40 memiliki 23-43 persen lebih kecil kesempatan untuk hamil. Jangan pertimbangkan untuk hamil sampai berat badanmu ideal," kata Pamela Peeke, MD, penulis buku Body for Life for Women, dikutip dari Fitness Magazine.
Apalagi, menurut American Heart Association, tubuh yang kegemukan saat hamil meningkatkan risiko gestational diabetes dan preeclampsia serta risiko penyakit jantung pada anak di masa depan.
Makin panjang umur.. yay!
Foto: thinkstock
|
"Sebagian besar penelitian mengungkapkan bahwa semakin gemuk tubuh tiap 35 kg dapat memendekkan umur 10 tahun. Dan 14 tahun jika berat badanmu berlebih 100 kg," tutur Dr Peeke.
Jadi kalau mau makin panjang umur, jangan terus-terusan biarin badanmu menggemuk yah!
Kualitas hidup meningkat
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Nggak hanya memanjangkan umurmu, berat badan yang ideal dan sehat juga meningkatkan kualitas hidupmu.
"Tambahan berat badan 20-25 kilogram bisa 'mencuri' dua dekade dari hidupmu. Yang berarti dua dekade penuh dengan konsultasi dokter, penanganan medis, hidup dengan penyakit dan lain-lain dan bukannya bisa bermain bersama anakmu atau bahkan cucumu nantinya," kata Dr Peeke lagi.
Jauh-jauh dari bahaya peradangan
Foto: Ilustrasi/thinkstock
|
Lemak, terutama lemak di perut, dipenuhi oleh sel-sel yang melepaskan substansi pro-inflammatory ke dalam tubuhmu, yang berarti sistem imun tubuhmu bakal lebih sibuk melawan berbagai macam jenis inflammatory alias peradangan tubuh. Risiko peradangan tubuh yang dapat meningkat akibat lemak perut antara lain arthritis, dermatitis, colitis dan berbagai peradangan berakhiran -itis. Nah, lho..
"Jika kamu secara genetik telah ada kecenderungan pada kondisi-kondisi tersebut, maka kegemukan dan obesitas dapat meningkatkan risikomu. Turunkan bobot maka kamu akan merasakan nyeri, linu, ruam-ruam dan hal-hal yang membuat tidak nyaman lainnya berkurang," tandas Dr Peeke.
"Wanita dengan indeks massa tubuh di antara 35 dan 40 memiliki 23-43 persen lebih kecil kesempatan untuk hamil. Jangan pertimbangkan untuk hamil sampai berat badanmu ideal," kata Pamela Peeke, MD, penulis buku Body for Life for Women, dikutip dari Fitness Magazine.
Apalagi, menurut American Heart Association, tubuh yang kegemukan saat hamil meningkatkan risiko gestational diabetes dan preeclampsia serta risiko penyakit jantung pada anak di masa depan.
"Sebagian besar penelitian mengungkapkan bahwa semakin gemuk tubuh tiap 35 kg dapat memendekkan umur 10 tahun. Dan 14 tahun jika berat badanmu berlebih 100 kg," tutur Dr Peeke.
Jadi kalau mau makin panjang umur, jangan terus-terusan biarin badanmu menggemuk yah!
Nggak hanya memanjangkan umurmu, berat badan yang ideal dan sehat juga meningkatkan kualitas hidupmu.
"Tambahan berat badan 20-25 kilogram bisa 'mencuri' dua dekade dari hidupmu. Yang berarti dua dekade penuh dengan konsultasi dokter, penanganan medis, hidup dengan penyakit dan lain-lain dan bukannya bisa bermain bersama anakmu atau bahkan cucumu nantinya," kata Dr Peeke lagi.
Lemak, terutama lemak di perut, dipenuhi oleh sel-sel yang melepaskan substansi pro-inflammatory ke dalam tubuhmu, yang berarti sistem imun tubuhmu bakal lebih sibuk melawan berbagai macam jenis inflammatory alias peradangan tubuh. Risiko peradangan tubuh yang dapat meningkat akibat lemak perut antara lain arthritis, dermatitis, colitis dan berbagai peradangan berakhiran -itis. Nah, lho..
"Jika kamu secara genetik telah ada kecenderungan pada kondisi-kondisi tersebut, maka kegemukan dan obesitas dapat meningkatkan risikomu. Turunkan bobot maka kamu akan merasakan nyeri, linu, ruam-ruam dan hal-hal yang membuat tidak nyaman lainnya berkurang," tandas Dr Peeke.
(frp/up)