Jakarta -
Lebaran sudah memasuki hari kedua, dan setelah banyak makanan lezat kita santap tiba-tiba baju tak lagi terlihat muat. Ugh!
Demi tak muncul semakin 'lebar-an' saat masuk kantor atau kuliah nanti, maka menurunkan bobot adalah jawabannya. Namun kadang untuk menemukan motivasinya sangat sulit, terutama jika makanan lezat momen lebaran masih banyak.
Dari berbagai sumber, detikHealth menghimpun empat alasan kesehatan yang bisa jadi motivasi ampuh untukmu turunkan bobot berlebih pasca lebaran:
Turunkan risiko kanker
Foto: thinkstock
|
Menjadi gemuk apalagi sampai obesitas dapat meningkatkan risiko setidaknya tujuh jenis kanker: usus, payudara, kantung empedu, ginjal, pankreas, tenggorokan, dan saluran kencing. Bahkan faktanya, risiko kamu mengembangkan salah satu kanker ini diperkirakan 40 persen lebih tinggi jika kamu tak menjaga berat badan, menurut Cancer Research UK.
Jantung makin kuat
Foto: thinkstock
|
Lemak berlebih di sekitar jantung atau pembuluh darah bisa mempersulit aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung. Akan tetapi jika kamu menurunkan badan menjadi ideal, aliran darah menjadi lancar dan menurunkan risikonya."Setiap peningkatan 5 poin dari indeks massa tubuh juga meningkatkan beberapa penyakit kardiovaskular sebanyak 30 persen," kata Pamela Peeke, MD, penulis buku Body for Life for Women, dikutip dari Fitness Magazine.
Bye-bye diabetes!
Foto: Thinkstock
|
"Jika pola makanmu tidak sehat dan kamu cukup beruntung kamu bisa terus memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuhmu dan tetap bertambah gemuk. Akan tetapi jika kamu tak bisa memproduksi cukup insulin untuk menangkap gula yang kamu makan, maka gula tersebut bisa jadi bertambah tinggi, agak lebih lama, dan mengapung di sekitaran aliran darahmu menunggu insulin yang lebih banyak," terang Roxanne Sukol, MD, spesialis di Preventive Medicine for Cleveland Clinic Wellness Institute.Ia melanjutkan, ketika tubuh kita tak dapat memproduksi cukup insulin, maka akan menimbulkan diabetes. Dengan memakan makanan yang sehat, dalam artian bukan makanan olahan dan banyak serat, maka akan mengurangi risiko diabetes dalam tubuhmu. Dan tentu saja, celanamu bisa tetap muat, lho.
Tidur makin syantik
Foto: Thinkstock
|
Mengurangi bobot berlebih dapat mengurangi obstructive sleep apnea (sebuah gangguan tidur yang ditandai dengan sesekali adanya henti napas) menjadi lebih parah, menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Shape."Saat kamu menurunkan berat badanmu dalam jumlah yang cukup, kamu akan menyadari adanya perubahan kemampuanmu bernapas lebih mudah," tutur Peeke. Sehingga tidurmu akan lebih nyenyak tanpa gangguan, tidak ada lagi lemak perut yang menekan diafragmamu dan mengurangi volume paru-paru.
Menjadi gemuk apalagi sampai obesitas dapat meningkatkan risiko setidaknya tujuh jenis kanker: usus, payudara, kantung empedu, ginjal, pankreas, tenggorokan, dan saluran kencing. Bahkan faktanya, risiko kamu mengembangkan salah satu kanker ini diperkirakan 40 persen lebih tinggi jika kamu tak menjaga berat badan, menurut Cancer Research UK.
Lemak berlebih di sekitar jantung atau pembuluh darah bisa mempersulit aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung. Akan tetapi jika kamu menurunkan badan menjadi ideal, aliran darah menjadi lancar dan menurunkan risikonya.
"Setiap peningkatan 5 poin dari indeks massa tubuh juga meningkatkan beberapa penyakit kardiovaskular sebanyak 30 persen," kata Pamela Peeke, MD, penulis buku Body for Life for Women, dikutip dari Fitness Magazine.
"Jika pola makanmu tidak sehat dan kamu cukup beruntung kamu bisa terus memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuhmu dan tetap bertambah gemuk. Akan tetapi jika kamu tak bisa memproduksi cukup insulin untuk menangkap gula yang kamu makan, maka gula tersebut bisa jadi bertambah tinggi, agak lebih lama, dan mengapung di sekitaran aliran darahmu menunggu insulin yang lebih banyak," terang Roxanne Sukol, MD, spesialis di Preventive Medicine for Cleveland Clinic Wellness Institute.
Ia melanjutkan, ketika tubuh kita tak dapat memproduksi cukup insulin, maka akan menimbulkan diabetes. Dengan memakan makanan yang sehat, dalam artian bukan makanan olahan dan banyak serat, maka akan mengurangi risiko diabetes dalam tubuhmu. Dan tentu saja, celanamu bisa tetap muat, lho.
Mengurangi bobot berlebih dapat mengurangi obstructive sleep apnea (sebuah gangguan tidur yang ditandai dengan sesekali adanya henti napas) menjadi lebih parah, menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Shape.
"Saat kamu menurunkan berat badanmu dalam jumlah yang cukup, kamu akan menyadari adanya perubahan kemampuanmu bernapas lebih mudah," tutur Peeke. Sehingga tidurmu akan lebih nyenyak tanpa gangguan, tidak ada lagi lemak perut yang menekan diafragmamu dan mengurangi volume paru-paru.
(frp/up)