Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengesahkan Epidiolex buatan GW Pharmaceutical. Obat ini mengandung cannabidiol (CBD), zat dari ganja yang menyebabkan perasaan tenang dan mengatasi kejang-kejang, namun tidak mengandung tetrahydrocannabinol (THC), kandungan pada ganja yang membuat seseorang nge-fly atau mabuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Ellaine Wirrel, direktur program epilepsi anak dari Mayo Clinic mengaku senang akhirnya obat epilepsi berbahan dasar ganja sudah diakui oleh FDA. Meski begitu ia mengingatkan agar pengawasan tetap harus terus dilakukan.
"Dengan produk yang dosisnya bervariasi ini, pengawasan penting agar obat tidak disalahgunakan," ujar Wirrel, dikutip dari Daily Mail.
Seperti obat lainnya, Epidiolex bukan tanpa efek samping. Diare, muntah, lelah dan lemas serta gangguan tidur merupakan beberapa efek samping yang muncul ketika mengonsumsi obat ini.
Scott Gottlieb dari FDA menyebut pelegalal Epidiolex bukan menandakan semua obat berbahan dasar ganja, terutama minyak CBD, legal digunakan. Obat yang legal harus sudah mendapat izin dari FDA sebelum dikonsumsi publik.
"Kami akan menyiapkan hukuman jika melihat adanya obat berbahan dasar CBD yang dijual secara ilegal tanpa ada pengujian dan pembuktian klinis," tutupnya.











































