Jakarta -
Legenda sepakbola Diego Armando Maradona mendapat perawatan medis usai Argentina memastikan tiket ke babak 16 besar Piala Dunia 2018. Surat kabar La Nacion menyebut pencetak 'Gol Tangan Tuhan' tersebut mengalami tekanan darah rendah.
Dikutip dari Mayo Clinic, tekanan darah atau hipotensi pada umumnya tidak menyebabkan masalah kesehatan. Namun pada beberapa kondisi, bisa memicu pusing atau pingsan, bahkan dalam kasus tertentu bisa mengancam nyawa.
Tekanan darah dikatakan rendah ketika berada di bawah angka 90 mmHg (sistolik) atau di bawah 60 mmHg (diastolik). Biasanya, tekanan darah rendah merupakan pertanda ada kondisi medis lain yang butuh penanganan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut ini beberapa penyebab tekanan darah rendah seperti dialami Maradona.
Postural
Foto: thinkstock
|
Ketika seseorang berdiri atau duduk terlalu lama, gravitasi menyebabkan aliran darah menumpuk di kaki. Volume darah yang mengalir ke jantung berkurang. Normalnya akan dikompensasi dengan denyut jantung yang lebih tinggi, tetapi pada beberapa kondisi mekanisme ini tidak berjalan baik sehingga menyebabkan tekanan darah drop. Dikenal sebagai postural hypotension.
Dehidrasi
Foto: Thinkstock
|
Mual muntah serta diare, juga olahraga berlebihan, bisa menyebabkan dehidrasi yang berpengaruh pada tekanan darah. Kurang minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akan menyebabkan pusing atau bahkan pingsan karena tekanan darah berkurang.
Masalah jantung
Foto: thinkstock
|
Tekanan darah rendah juga bisa disebabkan oleh terbagai masalah jantung seperti bradikardi (denyut rendah) yang ekstrem, gangguan katup jantung, serangan jantung dan gagal jantung. Maradona, yang dikabarkan mengalami tekanan darah rendah saat menyaksikan kemenangan Argentina atas Nigeria, pernah mendapat perawatan karena serangan jantung pada 2014.
Kehamilan
Foto: thinkstock
|
Sirkulasi sistem peredaran darah selama masa kehamilan makin luas, dan karenanya tekanan darah cenderung akan turun. Itu sebabnya tekanan darah ibu hamil selalu dipantau agar tidak terlalu drop. Kondisi ini biasanya akan pulih lagi setelah melahirkan.
Efek obat
Foto: thinkstock
|
Obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi bisa memicu kondisi sebaliknya, yakni tekanan darah rendah. Demikian juga obat-obatan peluruh kencing atau diuretik, yang menyebabkan darah serta cairan tubuh berkurang. Cairan tubuh berkurang, tekanan darah juga akan turun.
Ketika seseorang berdiri atau duduk terlalu lama, gravitasi menyebabkan aliran darah menumpuk di kaki. Volume darah yang mengalir ke jantung berkurang. Normalnya akan dikompensasi dengan denyut jantung yang lebih tinggi, tetapi pada beberapa kondisi mekanisme ini tidak berjalan baik sehingga menyebabkan tekanan darah drop. Dikenal sebagai postural hypotension.
Mual muntah serta diare, juga olahraga berlebihan, bisa menyebabkan dehidrasi yang berpengaruh pada tekanan darah. Kurang minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akan menyebabkan pusing atau bahkan pingsan karena tekanan darah berkurang.
Tekanan darah rendah juga bisa disebabkan oleh terbagai masalah jantung seperti bradikardi (denyut rendah) yang ekstrem, gangguan katup jantung, serangan jantung dan gagal jantung. Maradona, yang dikabarkan mengalami tekanan darah rendah saat menyaksikan kemenangan Argentina atas Nigeria, pernah mendapat perawatan karena serangan jantung pada 2014.
Sirkulasi sistem peredaran darah selama masa kehamilan makin luas, dan karenanya tekanan darah cenderung akan turun. Itu sebabnya tekanan darah ibu hamil selalu dipantau agar tidak terlalu drop. Kondisi ini biasanya akan pulih lagi setelah melahirkan.
Obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi bisa memicu kondisi sebaliknya, yakni tekanan darah rendah. Demikian juga obat-obatan peluruh kencing atau diuretik, yang menyebabkan darah serta cairan tubuh berkurang. Cairan tubuh berkurang, tekanan darah juga akan turun.
(up/up)