Jakarta -
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan bahwa penggunaan susu kental manis hanya boleh jadi pelengkap sajian. Sebelumnya, banyak yang salah kaprah tentang penggunaan susu kental manis yang dianggap bisa dijadikan pengganti susu bagi anak-anak.
Banyak juga yang beranggapan bahwa kandungan protein yang disajikan oleh susu kental manis (SKM) dan susu bubuk juga tak jauh berbeda, mengingat keduanya melewati proses penghilangan kandungan air. Benarkah demikian?
Dihubungi oleh detikHealth, Prof Dr Ir Ali Khomsan, Guru besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan perbedaan antara keduanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kandungan proteinnya
Foto: ts
|
Ini dia yang sedang ramai diperbincangan, yaitu perbedaan kandungan protein pada susu kental manis dan susu bubuk yang sama-sama melalui proses penghilangan airnya. Sebenarnya seperti apa bedanya?"Proteinnya kalau tidak salah SKM itu bisa 8 persen, 8 itu 8 per 100 cc susu kental manis. Sedangkan susu segar itu adalah sekitar 3 persen, 3 persen itu 3 persen dari (100 cc) susu segar. Itu kita jangan terkecoh 8 lebih tinggi dibandingkan 3 karena kita kan tidak akan minum susu kental manis 100 cc. Tapi yang kita minum mungkin 1 sendok susu kental manis ditambah air satu gelas, sehingga proteinnya tentu sangat kecil dibandingkan yang didapatkan 3 persen dari susu segar atau susu bubuk tadi," jelasnya.
Bagaimana kalsiumnya?
Foto: Thinkstock
|
Tak hanya dari segi protein, untuk dari segi kalsium yang sebenarnya menjadi pokok utama pemberian susu, juga berbeda."Kalau kita mengonsumsi susu segar atau bubuk di dalam satu gelas susu, itu kandungan kalsiumnya kurang lebih 350 mg. 350 mg itu mencukupi kurang lebih 40 persen dari kebutuhan anak-anak. Kalau anak-anak kita minum susu bubuk atau susu segar itu kontribusi kalsiumnya cukup signifikan," masih menurut Prof Ali.
Prof Ali pun menuturkan kandungan kalsium yang diterima juga bergantung dari per porsi yang digunakan. Ketika kita menyajikan segelas susu kental manis dengan susu bubuk kental manis tentu memiliki takaran porsi yang berbeda. Akan tetapi, lagi-lagi ia meyakini jika kandungan kalsium maupun protein yang disajikan akan memiliki angka yang cukup jauh berbeda.
Perhatikan takaran saji
Foto: iStock
|
Takaran saji juga jadi hal yang perlu diperhatikan. Ketika seseorang menyeduh susu kental manis sebanyak satu sendok dan dibandingkan dengan yang menyajikannya dengan takaran dua sendok, tentu kandungan nilai gizinya akan berbeda."Jadi jangan kita misleading ketika mengartikan bahwa suatu produk kandungan proteinnya sekian persen karena size porsinya berbeda yang kita konsumsi. Kita bisa minum susu bubuk yang sudah dicairkan satu gelas atau susu segar satu gelas tapi kita enggak bisa minum susu kental manis satu gelas, sehingga harus dicairkan dengan air tapi susunya itu sendiri mungkin cuma satu atau dua sendok," masih kata Prof Ali.
Sebelumnya dr Titi Sekarindah, SpGK, dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Kebayoran Baru juga menjelaskan mengenai takaran saji.
"Kalau dikasih 50 gram susu kental manis ya cuma 4 gram (proteinnya). Tapi kan kalau cuma dikasih sampai keliatan putihnya itu enggak sampai 4 gram (proteinnya). Jadi berapa proteinnya yang masuk? Bisa-bisa cuma 2 gram, kalau susu biasakan bisa 9 gram," kata dr Titi.
Ini dia yang sedang ramai diperbincangan, yaitu perbedaan kandungan protein pada susu kental manis dan susu bubuk yang sama-sama melalui proses penghilangan airnya. Sebenarnya seperti apa bedanya?
"Proteinnya kalau tidak salah SKM itu bisa 8 persen, 8 itu 8 per 100 cc susu kental manis. Sedangkan susu segar itu adalah sekitar 3 persen, 3 persen itu 3 persen dari (100 cc) susu segar. Itu kita jangan terkecoh 8 lebih tinggi dibandingkan 3 karena kita kan tidak akan minum susu kental manis 100 cc. Tapi yang kita minum mungkin 1 sendok susu kental manis ditambah air satu gelas, sehingga proteinnya tentu sangat kecil dibandingkan yang didapatkan 3 persen dari susu segar atau susu bubuk tadi," jelasnya.
Tak hanya dari segi protein, untuk dari segi kalsium yang sebenarnya menjadi pokok utama pemberian susu, juga berbeda.
"Kalau kita mengonsumsi susu segar atau bubuk di dalam satu gelas susu, itu kandungan kalsiumnya kurang lebih 350 mg. 350 mg itu mencukupi kurang lebih 40 persen dari kebutuhan anak-anak. Kalau anak-anak kita minum susu bubuk atau susu segar itu kontribusi kalsiumnya cukup signifikan," masih menurut Prof Ali.
Prof Ali pun menuturkan kandungan kalsium yang diterima juga bergantung dari per porsi yang digunakan. Ketika kita menyajikan segelas susu kental manis dengan susu bubuk kental manis tentu memiliki takaran porsi yang berbeda. Akan tetapi, lagi-lagi ia meyakini jika kandungan kalsium maupun protein yang disajikan akan memiliki angka yang cukup jauh berbeda.
Takaran saji juga jadi hal yang perlu diperhatikan. Ketika seseorang menyeduh susu kental manis sebanyak satu sendok dan dibandingkan dengan yang menyajikannya dengan takaran dua sendok, tentu kandungan nilai gizinya akan berbeda.
"Jadi jangan kita misleading ketika mengartikan bahwa suatu produk kandungan proteinnya sekian persen karena size porsinya berbeda yang kita konsumsi. Kita bisa minum susu bubuk yang sudah dicairkan satu gelas atau susu segar satu gelas tapi kita enggak bisa minum susu kental manis satu gelas, sehingga harus dicairkan dengan air tapi susunya itu sendiri mungkin cuma satu atau dua sendok," masih kata Prof Ali.
Sebelumnya dr Titi Sekarindah, SpGK, dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Kebayoran Baru juga menjelaskan mengenai takaran saji.
"Kalau dikasih 50 gram susu kental manis ya cuma 4 gram (proteinnya). Tapi kan kalau cuma dikasih sampai keliatan putihnya itu enggak sampai 4 gram (proteinnya). Jadi berapa proteinnya yang masuk? Bisa-bisa cuma 2 gram, kalau susu biasakan bisa 9 gram," kata dr Titi.
(ask/up)