Dikutip dari BBC, nama wanita itu adalah Fay Nugent yang sekarang berumur 48 tahun. Dirinya mulai mengalami takut ketinggian atau acrophobia semenjak umur 30 tahun.
"Itu dimulai ketika saya pergi dengan teman-teman di akhir pekan. Kita pergi bersama dan mencoba hal menantang bernama tree-top walk. Setelah mencapai puncak pohon, saya merasa panik dan sakit sehingga tidak bisa berjalan lagi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu aku sedang pergi ke konser grup band Take That di stadium Wembley, saat itu sangat ramai dan saya mendapatkan tempat duduk yang berada jauh di belakang dan tinggi sekali. Rasanya seperti yang ada di film kartun, bola mataku serasa ingin copot dan teruntai keluar," katanya.
Ketika memasuki umur 48 tahun, ia mencoba sebuah terapi yang memanfaatkan teknologi Virtual Reality sebagai alatnya untuk melawan rasa takut akan ketinggian itu.
Terapi itu memakan waktu sekitar 2 minggu, pertemuan diadakan sebanyak 5 sampai 6 kali dengan durasi masing-masing pertemuan adalah sekitar 30 menit. Hasilnya sangat menakjubkan. Menurut penelitian The Lancet Psychiatry, 70 persen peserta yang mengalami acrophobia sudah tidak lagi takut akan ketinggian.
"Ketika terapi yang diberikan kepada saya telah selesai, saya menjawab iya. Saya sudah tidak takut lagi dengan ketinggian, baru-baru ini saya berada di eskalator di Finlandia yang memiliki tinggi sekitar 30 meter dan saya sudah tidak takut lagi," tutur wanita yang berprofesi sebagai peneliti ini.
Apakah Anda ingin mencobanya ?
(up/up)











































