"Tidak ada yang tidur sepanjang malam," kata Jose Colon, MD, pendiri Paradise Sleep dan penulis 'The Sleep Diet'. Bahkan, ia mengatakan bahkan 4 hingga 6 kali terbangun di malam hari masih dianggap normal.
"Ini kembali pada manusia gua yang akan bangun, memindai lingkungan, memastikan tidak ada harimau, dan kemudian kembali tidur," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kamu kebangun mau pipis
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Jika kamu mengonsumsi terlalu banyak air tanpa cukup garam, tubuh mungkin mencoba membuang beberapa H20, yang bisa menjadi alasan kamu terus menerus terbangun untuk buang air kecil.
Solusi tidur:
Sekitar 30 menit sebelum tidur, minumlah segelas kecil air dengan sedikit garam laut yang belum diproses, saran Steele.
"Garam yang tidak diproses membantu air masuk ke semua sel kita," katanya.
Gerah!
|
Foto: Thinkstock
|
"Suhu ruangan, apa yang kamu kenakan atau tidak kenakan saat mau tidur, seprai dan selimut, semuanya untuk menjaga tubuhmu pada suhu yang tepat," ujar Marc Leavey, MD, spesialis perawatan primer Mercy Medical Center di Baltimore.
Solusi tidur:
Pastikan kamu mendapatkan suhu yang nyaman, tidak terlalu panas tapi tidak juga terlalu dingin. Sebelum tertidur bisa juga dengan mandi air hangat.
"Mandi air hangat akan menaikkan suhu secara perlahan, sementara saat keluar dari bak mandi akan memicu sedikit penurunan suhu -- sinyal yang diasosiasikan oleh otakmu sebagai (waktu) tidur," jelasnya.
Kebanyakan scroll nih
|
Foto: thinkstock
|
"Mengekspos mata ke cahaya pada malam hari menghentikan tubuh membuat melatonin, hormon tidur," tutur Richard L. Hansler, PhD, dari John Carroll University.
Solusi tidur:
Redupkan lampu ruangan dan jadwalkan kapan kamu harus berhenti terpapar dengan paparan cahaya dari gadget. Penelitian menunjukkan cahaya biru yang dipancarkan dari smartphone adalah yang paling bermasalah.
Stres
|
Foto: thinkstock
|
Solusi tidur:
"Intervensi pengurangan stres, seperti meditasi dengan penuh perhatian serta relaksasi progresif, telah menunjukkan sejumlah efektivitas pada gangguan tidur, termasuk sering terbangun karena stres," ungkap Lekeisha A. Sumner, PhD, psikolog klinis bersertifikat di Universitas California, Los Angeles.
Orang-orang dengan masalah stres yang serius juga bisa berkonsultasi pada psikoterapi, tambah Sumner.
Halaman 2 dari 5











































